Rekonsteruksi Pembunuhan Lansia. (BP/Yud)

DENPASAR, BALIPOST.com – Satreskrim Polres Buleleng melakukan rekontruksi kasus perampokan tragis yang menewaskan Ketut Parmi (73), seorang lansia asal Desa Selat, Kecamatan Sukasada, Buleleng. Terungkap, pelaku Made Swadharma membekap korban yang merupakan saudagar cengkeh hingga meninggal dunia.

Kasatreskrim Polres Buleleng, AKP I Gusti Nyoman Jaya Widura, mengungkapkan bahwa rekonstruksi kasus telah digelar pada Senin (8/9), bertempat di ruang PPA Polres Buleleng. Rekonstruksi ini turut disaksikan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Buleleng, pelapor, para saksi, penyidik, serta tim Inafis Polres.

Dalam rekonstruksi itu, tersangka Made Swadharma Yasa alias Jono (27), memeragakan sebanyak 44 adegan, termasuk saat ia membekap korban hingga tewas. Aksi pembunuhan tersebut diperagakan dalam adegan ke-18 hingga 23, dan dilanjutkan pada adegan ke-29 hingga 32.

Baca juga:  Residivis Rampas Motor

“Rekonstruksi telah kami lakukan. Saat ini kami sedang menyusun dan melengkapi berkas perkara. Dalam waktu dekat akan kami serahkan ke Kejari untuk diteliti. Setelah dinyatakan lengkap, baru kasusnya kami limpahkan,” ujar AKP Widura, Selasa (9/9).

Kasus ini sempat menggegerkan warga Desa Selat. Ketut Parmi, seorang saudagar cengkih yang dikenal dermawan, ditemukan tewas mengenaskan di dalam kamarnya pada Kamis (17/7) lalu.

Hasil penyelidikan mengungkap fakta mengejutkan: pelakunya tak lain adalah buruh harian lepas yang kerap bekerja di rumah korban. Jono, pemuda asal desa yang sama, ditangkap lima hari kemudian, tepatnya pada Selasa (22/7), di rumahnya sendiri.

Baca juga:  Tabrak Rumah Warga, Pemotor Tewas

Modus pelaku terbilang keji. Ia memanfaatkan situasi ketika seluruh keluarga korban tengah melayat ke rumah tetangga. Tanpa hambatan, Jono masuk ke rumah korban yang pintunya tidak terkunci. Ia menuju kamar korban dan membuka brankas yang berisi uang tunai dan perhiasan senilai ratusan juta rupiah.

Kapolres Buleleng AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi mengungkapkan, pelaku mengetahui lokasi penyimpanan brankas dan kunci cadangan yang disimpan di dekatnya. “Kunci brankas berada di sekitar tempat penyimpanan, sehingga dengan mudah dibuka oleh pelaku,” jelasnya.

Baca juga:  Evakuasi Jenazah Pendaki Gunung Raung Terkendala Cuaca

Namun, saat menjalankan aksinya, Jono diduga panik saat Ketut Parmi terbangun. Ia kemudian membekap wajah korban menggunakan bantal guling dan kain lap hingga korban kehabisan napas dan meninggal dunia.

Tak lama setelah membunuh, Jono langsung kabur membawa hasil curiannya. Uang tersebut digunakan untuk membiayai gaya hidup hedon: bermain judi online, membeli sabu-sabu, hingga membeli iPhone 11 Pro dan sepeda motor Honda Vario 125. Ia bahkan menebus motor lamanya yang sempat digadai senilai Rp9 juta.

Kini, Jono harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum. Polres Buleleng memastikan akan mengawal kasus ini hingga tuntas. (Yudha/Balipost)

 

BAGIKAN