Uji coba operasional bus listrik mulai dilakukan di Bali dengan rute Central Parkir Kuta ke ITDC, Nusa Dua, Senin (8/9). (BP/Ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Satu unit bus listrik yang dinamai Kalista mulai diuji coba operasionalnya di Bali, Senin (8/9). Bus ini melayani penumpang dengan rute Central Parkir Kuta sampai Central Parkir ITDC, Nusa Dua.

Uji coba ini dilakukan sebelum resmi mendapatkan hibah 10 bus listrik dari Korea. Sehingga, perlu dilakukan uji coba pengoperasiannya untuk mengetahui performa bus listrik tersebut.

Kepala UPTD Trans Bali/Trans Sarbagita, Nyoman Wiratama mengungkapkan, tahapan uji coba bus listrik ini tidak dipungut biaya. Masyarakat yang ingin mencoba atau naik kendaraan umum tarifnya 0 dengan kartu uang elektronik. Tujuannya untuk mengetahui performa Bus Kalista ini.

Baca juga:  Masuk Zona Aman, Bupati Mas Sayangkan Operasional Bank Pindah dari Amlapura

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali rencananya akan mendapatkan 10 bus listrik dari Korea yang mulai beroperasi tahun 2026. Jika ada kendala dan permasalahan, paling lambat mengaspal 2027. Dari uji coba ini harapannya Pemprov Bali tidak gagap dan matang secara teknis.

Dikatakan, bus listrik ini akan menjadi transportasi umum pilihan masyarakat Bali untuk mendukung pengurangan kendaraan pribadi. Kemudian akan menjadi bagian Trans Metro Dewata yang telah kembali beroperasi pada April 2025 lalu.

Baca juga:  Selama Natal-Tahun Baru, SKB Pembatasan Operasional Angkutan Barang Dikeluarkan

Apalagi, penumpang bus pun terus meningkat setiap bulannya. Harapannya mengurangi kemacetan jika masyarakat menggunakan angkutan publik. “Masyarakat mulai april 2025 setiap bulan ada peningkatannya. Harapannya ke depan bus listrik sosialisasi masyarakat sehingga penggunaan kendaraan pribadi bisa dikurangi. Agar kemacetan sedikit demi sedikit bisa berkurang,” ujarnya, Senin (8/9).

Rencananya, setelah mendapat 10 hibah bus listrik akan beroperasi untuk rute GOR Ngurah Rai Denpsar ke Politeknik Negeri Bali (PNB), di Badung. Perencanaannya telah hampir 100 persen dengan persiapan tempat pengisian baterai di Dishub Bali dan GOR Ngurah Rai. Dikatakan, saat ini Dishub Bali masih mengurus perizinan di GOR Ngurah Rai.

Baca juga:  Bali Tambah Pasien COVID-19 Meninggal, Termuda Usia Tigapuluhan Tahun

Wiratama mengatakan, setelah pemerintah pusat menghentikan biaya pengoperasian bus Trans Metro Dewata pembiayaannya sementara bersumber dari dana talangan Pemprov Bali. Setiap bulan pengoperasian Trans Metro Dewata menghabiskan Rp5 miliar. Sementara itu dana gotong royong dari pemerintah kabupaten Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan) dan Pemprov Bali akan cair diakhir tahun. (Ketut Winata/balipost)

BAGIKAN