Gde Sumarjaya Linggih. (BP/win)

DENPASAR, BALIPOST.com – Nama-nama kepengurusan baru DPD Partai Golkar Bali periode 2025-2030 di bawah keketuaan Gde Sumarjaya Linggih akhirnya disahkan oleh Ketua Umum DPP Golkar, Bahlil Lahadalia, Minggu (24/8).

Dalam surat keputusan Nomor: Skep-102/DPP/Golkar/VIII/2025 yang ditandatangani oleh Bahlil Lahadalia dan Muhammad Sarmuji selalu Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar tersebut, ada 91 nama yang mengisi kepengurusan partai berlambang pohon beringin ini.

Kepengurusan ini berdasarkan hasil Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Bali yang digelar pada 13 Juli 2025 di The Meru Sanur.

Posisi Sekretaris DPD Golkar Bali dijabat oleh I Dewa Gede Dwi Mahayana Putra Nida. Pria yang akrab disapa Wiwin ini adalah politisi muda Golkar asal Desa Akah, Klungkung yang merupakan putra dari kader senior sekaligus loyalis Demer, Dewa Made Widiasa Nida.

Wiwin saat ini menjabat sebagai Sekretaris DPD II Golkar Klungkung. Ia juga Plt Sekretaris PDK Kosgoro 1957 Provinsi Bali, salah satu organisasi pendiri Golkar. Pada Pileg 2024, Wiwin bertarung sebagai Caleg DPRD Klungkung, namun gagal lolos.

Baca juga:  Dinsos Badung Gelar Gerakan Minum Susu Bersama Anak-anak PKH Badung

Untuk posisi Bendahara dijabat oleh I Gede Sudiana.

Beberapa kader fraksi Golkar DPRD Bali juga masuk dalam kepengurusan DPD Partai Golkar.

Di antaranya dua anak Demer, yakni Agung Bagus Pratiksa Linggih yang merupakan Ketua Komisi II DPRD Bali menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Pariwisata dan Ekonomi dan Agung Bagus Arshadana Linggih menjabat Wakil Sekretaris Bidang Hukum dan HAM.

Kemudian, Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Bali, Anak Agung Bagus Tri Chandra Arka juga menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang PP Koordinasi Wilayah Tengah (Badung, Gianyar, dan Denpasar). I Wayan Gunawan menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Hubungan Lembaga Politik. Selain itu, Ni Putu Yuli Artini menjabat sebagai Wakil Bendahara Bidang Pemberdayaan Perempuan.

Mencari Waktu yang Pas

Ketua DPD Partai Golkar Bali, Gde Sumarjaya Linggih atau yang akrab disapa Demer mengatakan usai disahkan direncanakan para pengurus DPD Partai Golkar Bali ini akan dilantik oleh Ketum Partai Golkar Bahlil Lahadalia.Mengenai kapan akan dilantik, Demer mengaku masih mencari waktu yang pas.

Baca juga:  Bali Urutan Pertama di Daftar Tak Layak Dikunjungi di 2025, Ini Kata Wamen dan Ketua PHRI Bali

Sebab, pelantikan bakal disesuaikan dengan jadwal Ketum DPP Partai Golkar. Rencananya, prosesi pelantikan akan dilakukan di Bali. “Masih menunggu waktunya Ketum,” ujar Demer, Senin (25/8) malam.

Anggota DPR RI ini mengungkapkan dari 91 kader yang disahkan 40 persen merupakan wajah lama. Kemudian, dari 91 kader yang duduk di kepengurusan 32 persen diantaranya merupakan kader perempuan.

Selain itu, dari 91 kader yang masuk kepengurusan lebih dari 40 persen merupakan sosok anak muda.

Demer menjelaskam alasannya menghadirkan kombinasi kader senior berpengalaman dengan generasi muda profesional dalam kepengurusan baru DPD Golkar Bali.

Diungkapkan, posisi di sektor berbasis teknologi dan pariwisata diisi oleh anak muda. Sementara, bidang strategis seperti organisasi, kaderisasi, dan keanggotaan tetap dipercayakan kepada kader berpengalaman.

Para kader muda ini, kata Demer, sebagian besar lulusan universitas ternama di Inggris dan Australia, doktor, hingga ahli teknologi informasi. Dengan formasi tersebut, Golkar Bali siap mengadopsi transformasi digital tanpa meninggalkan manajemen tradisional.

Baca juga:  Kasus COVID-19 Naik, Pemerintah Belum Putuskan Kembali Pakai Masker

Perpaduan keduanya diharapkan mampu membaca peta politik dan geopolitik dengan lebih akurat, serta mendorong program pemberdayaan masyarakat yang lebih tepat sasaran. “Tujuan kami jelas menciptakan pemerataan, keadilan, dan pemberdayaan yang memberi dampak nyata, sehingga kepercayaan publik kepada Golkar semakin kokoh,” tegas Demer.

Demer menegaskan bahwa target ambisius partainya yaitu memperbesar jumlah kursi legislatif dan eksekutif di seluruh tingkatan. Ia pun menantang seluruh kader berpotensi untuk maju sebagai calon legislatif maupun eksekutif.

Ia menekankan Golkar harus mampu mengerek perolehan kursi, baik di DPR/DPRD maupun posisi eksekutif di kabupaten/kota. Menyinggung peta politik Bali, Demer menyebut lawan politik hanya unggul di kekuatan jaringan, sementara Golkar bertekad membangun jejaring lebih solid dengan dukungan langsung darinya sebagai anggota DPR RI. (Ketut Winata/balipost)

BAGIKAN