Perahu nelayan di Candikusuma yang mengalami kerusakan dampak gelombang tinggi dan angin kencang awal Agustus lalu. (BP/Olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Jembrana melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mulai merealisasikan bantuan bagi nelayan yang perahunya rusak akibat gelombang tinggi belakangan ini. Hingga Agustus ini, baru tiga nelayan di Desa Pengambengan yang sudah menerima santunan, sementara 18 pengajuan lainnya masih dalam proses.

Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra, Senin (25/8), mengatakan, bantuan tersebut diusulkan dari Belanja Tidak Terduga (BTT) Kabupaten Jembrana. Tiga nelayan penerima berasal dari Banjar Ketapang Muara, Desa Pengambengan, dengan nilai bantuan bervariasi sesuai tingkat kerusakan perahu, maksimal Rp5 juta.

Baca juga:  Pantau Arus Mudik, Wakapolda Standby di Gilimanuk

“Untuk sementara baru tiga yang cair di Pengambengan. Sedangkan 17 proposal dari Desa Candikusuma dan 1 dari Desa Air Kuning masih dalam proses verifikasi dan pencairan,” ujarnya kepada wartawan.

Diketahui, kerusakan terparah dialami nelayan Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya, dengan 17 perahu rusak setelah dihantam gelombang awal Agustus lalu. Sementara satu perahu dari Desa Air Kuning juga telah diajukan untuk memperoleh bantuan.

Baca juga:  Di Pasar Negara, Harga Bumbu Dapur Fluktuatif

BPBD menurutnya terus berkoordinasi dengan pemerintah desa agar permohonan bantuan segera diajukan oleh nelayan terdampak di wilayah lain, termasuk Cupel dan Banyubiru yang juga melaporkan kerusakan. “Kita upayakan untuk pemulihan ekonomi nelayan terdampak bencana. Kami pastikan bantuan disalurkan tepat sasaran agar nelayan bisa segera kembali melaut,” tegasnya. (Surya Dharma/Balipost)

 

BAGIKAN