Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan (Diskop UKMP) Badung memastikan distribusi LPG 3 Kg berjalan lancar agar tidak terjadi kelangkaan di masyarakat.(BP/Ist)

 

MANGUPURA, BALIPOST.com – Menindaklanjuti permintaan DPRD Badung terkait kelangkaan gas LPG 3 Kg di wilayah Badung Selatan dan sekitarnya, Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan (Diskop UKMP) bersama Bagian Sumber Daya Alam Setda Badung telah mengambil langkah cepat.

Plt. Kepala Diskop UKMP Badung, Anak Agung Ngurah Raka Sukadana, menegaskan pihaknya selalu berkoordinasi dengan PT. Pertamina Patra Niaga selaku pengendali lapangan distribusi. “Kami memastikan distribusi LPG 3 Kg berjalan lancar agar tidak terjadi kelangkaan di masyarakat,” ujar Raka Sukadana pada Jumat (15/8).

Baca juga:  Terminal Dalung akan Dilengkapi Pos Terpadu

Pertamina Patra Niaga sendiri telah mengalokasikan 25.862 metrik ton LPG 3 Kg untuk Kabupaten Badung. Upaya yang dilakukan meliputi optimalisasi distribusi melalui extra dropping dan penyesuaian alokasi harian di setiap pangkalan, sehingga kebutuhan tinggi di satu lokasi dapat diseimbangkan dengan pangkalan yang permintaannya lebih rendah. Pemantauan ini dilakukan setiap hari melalui jaringan agen di Kabupaten Badung.

“Monitoring dan pengawasan ketat terhadap agen dan pangkalan terus dilakukan,” katanya.

Baca juga:  Keppres Pemberhentian dari DPD RI Keluar, Ini Tanggapan AWK

Pertamina mengimbau masyarakat memanfaatkan informasi lokasi pangkalan terdekat melalui website resmi, guna menghindari penumpukan antrean di satu titik. Perbaikan tata niaga pun telah diusulkan agar distribusi lebih tepat sasaran.

Sebelumnya, Anggota Fraksi Gerindra DPRD Badung, I Gede Aryantha, meminta Pemkab Badung bergerak lebih cepat menyikapi adanya kelangkaan LPG 3 Kg di Kabupaten Badung. “Agar Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Badung segera berkoordinasi dengan Pertamina Patra Niaga untuk melakukan extra dropping ke pangkalan resmi di area Samigita karena sampai hari ini masih terjadi antrean pembelian gas LPG 3 Kg di Pom Bensin Gelael Kuta,” tegasnya.

Baca juga:  Tak Berfungsi, Sirine Peringatan Tsunami di Lokasi Ini

Ia menyoroti pasokan yang terbatas hanya 60 tabung per hari, padahal kebutuhan masyarakat di atas 100 tabung. Aryantha mendorong adanya supervisi, monitoring, dan evaluasi berkelanjutan agar masyarakat penerima subsidi tidak lagi mengantre. Sementara itu, warga yang mampu diimbau menggunakan tabung nonsubsidi berwarna ungu yang ketersediaannya cukup dan mudah didapat. (Parwata/Balipost)

 

BAGIKAN