Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata Ni Made Ayu Marthini. (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Pariwisata regeneratif yang menitikberatkan pendekatan pariwisata yang mengedepankan pemulihan lingkungan dan pemberdayaan komunitas local, menjadi fokus pemerintah untuk dilakukan promosi.

“Kami tetap fokus mengkomunikasikan nilai tambah yang dimiliki Indonesia, seperti keberagaman budaya, alam, dan kualitas layanan yang lebih terfokus pada pariwisata regeneratif,” kata Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata Ni Made Ayu Marthini, dikutip dari kantor berita Antara, Selasa (29/7).

Kampanye Wonderful Indonesia #KeepTheWonder pada 2024 dijalankan untuk mengajak wisatawan memberikan kontribusi positif pada upaya pemulihan dan pelestarian lingkungan serta budaya.

Dalam upaya untuk mempromosikan pariwisata Indonesia, Kementerian Pariwisata menjalin komunikasi dengan agen-agen perjalanan di seluruh dunia serta menawarkan insentif serta dukungan.

“Kita perlu menjaga kerja sama dan hubungan baik dengan agen perjalanan dan operator wisata dari seluruh dunia,” kata Made.

Baca juga:  Imigrasi Turunkan Syarat Golden Visa Bagi Investor Asing di IKN

Selain itu, Made mengatakan, ​​​​​​​tim Wonderful Indonesia bulan lalu melaksanakan kegiatan promosi di Jerman dan Italia serta pekan ini mengadakan pertemuan bisnis di Kota Ipoh, Penang, dan Kuala Lumpur.

Bulan depan, ia melanjutkan, misi penjualan layanan pariwisata Indonesia akan dilaksanakan di Korea dan China serta kegiatan-kegiatan promosi pariwisata akan diadakan di India, Inggris, dan Amerika Serikat.

Guna memudahkan akses wisatawan mancanegara untuk mengunjungi Indonesia, Made mengatakan, pemerintah berupaya memperluas cakupan fasilitas visa on arrival dan mempertimbangkan perluasan cakupan kebijakan bebas visa sementara bagi negara-negara prioritas.

Menurut dia, pemerintah juga mengupayakan penambahan frekuensi dan rute penerbangan langsung dari negara-negara pasar utama pariwisata ke Indonesia.

Ia mengemukakan bahwa pemerintah juga memantau percakapan wisatawan global secara real-time untuk mengetahui tren yang sedang berkembang dan kekhawatiran-kekhawatiran yang disampaikan berkenaan dengan kegiatan wisata.

Baca juga:  Keamanan, Kunci Utama Gaet Wisatawan Tiongkok

“Kanal komunikasi resmi kami di media sosial juga aktif memberikan informasi terkini tentang kondisi di Indonesia, termasuk kegiatan, festival, dan promosi menarik yang bisa menjadi pertimbangan utama wisatawan,” katanya.

“Dengan pendekatan yang adaptif dan strategis ini, kami berharap Indonesia dapat menjadi pilihan utama bagi wisatawan global yang mencari destinasi yang aman, beragam, dan berkesan di Asia Tenggara,” ujar Made.

Berkenaan dengan konflik yang belakangan terjadi antara negara tetangga Thailand dan Kamboja, Made menilai bahwa masalah itu belum berpengaruh terhadap pariwisata Indonesia.

Meskipun demikian, Kementerian Pariwisata terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan kementerian/lembaga dan pemangku kepentingan terkait untuk mengantisipasi kemungkinan adanya peningkatan pergerakan wisatawan lintas negara di wilayah Asia Tenggara.

Baca juga:  Cegah Judol, Pemerintah Ungkap Sejumlah Strategi Ini

Kementerian Pariwisata RI juga menekankan bahwa tempat-tempat wisata di Indonesia aman dikunjungi. “Kami senantiasa menekankan bahwa Indonesia adalah negara yang aman dan stabil untuk dikunjungi wisatawan internasional,” kata Made.​​​​​​​

Lewat kampanye “Wonderful Indonesia”, ia melanjutkan, pemerintah berupaya menarik wisatawan dari negara seperti Malaysia, China, India, dan Korea Selatan yang selama ini lebih banyak menyambangi Thailand untuk datang ke Indonesia.

Pemerintah menyadari pentingnya keamanan dan keselamatan dalam penyelenggaraan usaha pariwisata.

Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor 13 Tahun 2020 tentang Standar Kegiatan Usaha pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Pariwisata diberlakukan dalam upaya memastikan keamanan dan keselamatan kegiatan pariwisata.

Peraturan ini mencakup aspek keselamatan dan kesehatan kerja di sektor pariwisata serta perlindungan terhadap wisatawan. (Kmb/Balipost)

 

BAGIKAN