
SEMARAPURA, BALIPOST.com – Desa Adat Karangsari, Desa Suana, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung akan menggelar Upacara Karya “Ngenteg Linggih, Mamungkah, Mapadudusan Agung, Menawa Ratna, dan Tawur Balik Sumpah”, di Pura Puseh dan Pura Desa Bale Agung pada 20 Agustus 2025.
Prosesi rangkaian karya diawali dengan matur piuning, maguru piduka, nuesan karya, nyukat karang, nancep tetaring, dan molongin sunari, Minggu (20/7). Upacara dipuput oleh Ida Rsi Bhagawan Darma Sadu Siddhi.
Bandesa Adat Karangsari, I Wayan Wiranata mengatakan berbagai prosesi upacara juga akan digelar serangkaian Karya “Ngenteg Linggih”. Pada 5 Agustus 2025 akan digelar upacara nuur tirta pemuket.
Dilanjutkan melaspas tetaring/tetangunan, ngingsah, negtegang karya, mepasang sunari, nunas tirta pengandeg, dan yasa kerti pada 6 Agustus 2025.
Pada 14 Agustus, dilaksanakan upacara ngemedalang pralingga Ida Bhatara sekaligus nuur Bhatara Tirta. Keesokan harinya, digelar upacara mapepada taur.
Kemudian pada 16 Agustus dilanjutkan dengan upacara taur karya, memakuh wewangunan, mendem pedagingan, dan melaspas wewangunan.
Upacara ini akan di-puput 3 orang sulinggih, yaitu Ida Rsi Bhagawan Darma Sadu Siddhi, Ida Pandita Mpu Darma Satya Nata Sogata, dan Ida Bujangga Rsi Cakra Bawa.
Upacara melasti, memasar, memendak, dan ngaturang dapetan akan dilaksanakan pada 18 Agustus 2025. Dilanjutkan keesokan harinya upacara mapepada karya.
Puncak Karya digelar pada Rabu, 20 Agustus 2025. Yaitu, upacara ngenteg linggih, pralingga tedun ring paseleng, murwa daksina, terun ring pemrayungan, mapedanaan, dan pawintenan. Setelahnya, pada 21 – 23 Agustus dilaksanakan upacara “nganyarin”.
Kemudian pada 24 Agustus dilakukan upacara makebat don, nyenuk, penyineban, nuek bagia pule kerti, rsi bhojana, dan nunas tirta pengenduh. Seluruh rangkaian upacara akan diakhiri dengan upacara nyegara – gunung lan majar-ajar pada 25 Agustus 2025.
Dikatakan, tujuan utama upacara Ngenteg Linggih di Pura Puseh dan Pura Desa Bale Agung untuk menyucikan dan mengukuhkan kembali keberadaan “sesuhunan” di tempat suci tersebut, serta memohon berkah dan keselamatan bagi krama desa adat.
Selain itu, juga untuk menyucikan kembali bangunan suci pura dan palinggih yang telah selesai dibangun dan direnovasi.
Upacara Ngenteg Linggih ini juga menjadi sarana untuk meningkatkan sradha (keyakinan) dan bhakti (persembahan) krama kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Di samping juga mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan di antara krama Desa Adat Karangsari yang jumlahnya 260 KK.
Wayan Wiryanata berharap seluruh rangkaian upacara bisa berjalan sesuai dengan harapan. Sehingga, yadnya yang digelar bermanfaat bagi seluruh krama Desa Adat Karangsari untuk senantiasa memperoleh kerahayuan, berkah, perlindungan, dan keselamatan bagi seluruh krama desa adat. (Ketut Winata/balipost)