Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025 resmi ditutup oleh Gubernur Bali Wayan Koster, di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Bali, Art Center Denpasar, Sabtu (19/7) malam. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025 yang mengusung tema “Jagat Kerthi: Lokahita Samudaya (Harmoni Semesta Raya)” resmi ditutup oleh Gubernur Bali Wayan Koster, di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Bali, Art Center Denpasar, Sabtu (19/7) malam.

Penutupan ditandai dengan pemutaran Padma Asta Dala dan peluncuran tema PKB XLVIII Tahun 2026, yaitu “Atma Kerthi: Jiwa Sidha Parisudha, yakni Memuliakan Jiwa Paripurna.” Gubernur juga sekaligus membuka Festival Seni Bali Jani (FSBJ) VII Tahun 2025 yang mengusung tema “Semesta Cipta Jagat Kerthi: Harmoni Bumi Bali”.

Pada acara penutupan ini diserahkan penghargaan Wimbakara (lomba) untuk Juara I. Sedangkan penghargaan juara II, III, dan Harapan telah diserahkan oleh Kepala Dinas Kebudayaan Bali di Gedung Ksirarnawa pada sore hari.

Pada kesempatan ini juga diberikan penghargaan Adhi Sewaka Nugraha kepada 9 orang seniman yang berjasa dalam penguatan dan pemajuan seni tradisi klasik dan/atau kesenian rakyat berupa piagam dan uang pembinaan sebesar masing-masing Rp50 juta.

Baca juga:  Aksi Kriminal di Blahbatuh, Ini Kejadiannya

Yakni, I Gusti Made Raka Bawa (Seniman Pedalangan), I Komang Sukarya, S.Sn. (Seniman Karawitan), I Gusti Ngurah Serama Semadi, SSP., M.Si. (Seniman Tari), Tjok Istri Putra Padmini, SST., M.Sn . (Seniman Tari), Dr. Ni Made Arshiniwati, SST., M.Si. (Seniman Tari ), Drs. I Wayan Sujana (Seniman Tari), Ida Bagus Kartika (Seniman Karawitan), Ida Made Adi Putra (Seniman Pedalangan), dan I Made Raka Sukada (Seniman Pedalangan).

Mengawali sambutannya, Gubernur Koster memberikan apresiasi kepada para seniman yang mendapat penghargaan atas dedikasinya dalam berkarya dan berinovasi dalam bidang seni budaya untuk terus menjaga, melindungi dan memajukan seni budaya di Provinsi Bali. Menurutnya, para seniman ini yang dengan penuh dedikasi dan konsisten berkarya dan berinovasi dalam bidang seni budaya.

“Kita nggak khawatir karena ternyata pegiatnya terus muncul dan terus menampilkan karya-karya terbaiknya, sehingga budaya Bali selalu hidup dan tidak kan pernah mati,” ujar Koster.

Gubernur Koster mengungkapkan karya seni yang ditampilkan selama PKB tahun 2025 ini berbasis pada kearifan lokal atau sejarah wilayah sekaa/komunitas seni masing-masing. Hal ini menunjukkan keberagaman seni yang ada di Bali.

Baca juga:  Nasional Masih Catat Tambahan Enam Ribuan Kasus COVID-19

Bahkan para senimannya dari muda hingga tua. Ini menandakan bahwa generasi yang menjadi pelaku seni budaya Bali tidak saja dilakukan oleh orang tua (pengelingsir), tetapi oleh anak-anak muda. Begitu juga antusias masyarakat Bali menyaksikan pementasan seni selalu ramai. Bahkan, setiap pementasan seni di Panggung Terbuka Ardha Candra selalu penuh.

“Kita bersyukur di Bali, melalui Pesta Kesenian Bali ini yang menjadi seniman tampil dengan karya-karyanya semakin bagus, semakin apik, semakin berkualitas. Para sekaa juga semakin banyak, makin berkualitas. Karya seninya juga semakin banyak, makin unik. Dan penontonnya, pengunjungnya semakin banyak. Apa artinya? Seni budaya kita di Bali hidup,” ungkapnya.

Dikatakan, Bali adalah satu-satunya provinsi di Indonesia yang dengan konsisten mampu menjaga seni budayanya melalui event PKB. Menurut Koster, PKB adalah bagian dari strategi pemerintah provinsi untuk terus memperkuat dan memajukan kebudayaan Bali. Sebab, budaya menjadi penopang kehidupan utama bagi Bali dalam menunjang kemajuan pariwisata Bali.

Baca juga:  Dari Cabuli Pelajar Umur 10 Tahun hingga Meninggal Terinfeksi COVID-19

“Kita astungkara dianugerahi budaya yang kaya, unik, dan unggul. Sepanjang kita bisa menjaga ini dengan baik, sepanjang itulah Bali ini akan tetap eksis dan survive secara berkelanjutan,” tegasnya.

Terkait FSBJ VII Tahun 2025, Gubernur Koster berharap seni yang ditampilkan semakin maju dari tahun ke tahun. “Jadi kita di Bali sudah memiliki 2 wahana untuk memajukan budaya Bali, yaitu seni tradisi dalam bentuk Pesta Kesenian Bali dan seni modern/kontemporer melalui wahana Festival Seni Bali Jani. Lengkap kita di Bali. Astungkara, luar biasa Bali ini,” tandasnya.

Penutupan PKB XLVII Tahun 2025 dimeriahkan Tari Baris Bandana Manggala Yuda dari Sanggar Seni Lokananta yang diiringi Sanggar Seni Kokar Bali yang berkolaborasi dengan SMKN 3 Sukawati Gianyar. Juga dipentaskan Rekasedana (Pergelaran) berjudul “Maya Kala Tekno”. (Ketut Winata/balipost)

BAGIKAN