SEMARAPURA, BALIPOST.com – Desa Adat Tulang Nyuh Kabupaten Klungkung kembali menggelar Ngaben Masa Kinembulan. Ngaben setiap lima tahun sekali ini melibatkan 59 sawa, di mana puncak pangabenan sekaligus ngeroras telah berlangsung pada 8 Juli 2025 di setra desa adat setempat.
Tahapan berikutnya, digelar prosesi nuntun ke sejumlah pura pada 13 Juli, sebelum seluruh tahapan ngaben ini masineb pada 22 Juli nanti.
Bendesa Adat Tulang Nyuh, I Nengah Sudastra, pada Sabtu, (12/7) mengatakan sesuai eedan ngaben ini, tahapan Ngaben Masa Kinembulan ini sudah berjalan sejak Mei lalu dengan matur piuning ke Pura Kahyangan Tiga, Pura Beji, Pura Taman, Bale Banjar dan Setra. Memasuki Juni, rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan nancep warung, nunas tirta Sidakarya dan Tampak Siring, negtegang, mlaspas dan nunas don bingin, makarya rompok dan bale lunjuk.
Memasuki Juli, tahapan kegiatan dilanjutkan dengan makarya ulam banten dan gladi resik pangarep sawa. Kemudian nunas, ngulapin, ngendagin, mapegatan, dan nyinggahang sekah. Memasuki 5 Juli, baru dilanjutkan dengan tahapan ngebet. Sehari berikutnya ngeneng dan mebat patus. Sebelum puncak ngaben, digelar ngening, ngaskara, menek biye, nunas tirta teben dulu, dan tirta tunggang.
Prosesi nuntun digelar di sejumlah pura, antara lain ke Pura Goa Lawah, Pura Dalem Puri, Pura Manik Mas, Pura Batu Macepak, Pura Ulun Kulkul, Pura Goa Raja,
Pura Rambut Sedana, Pura Pedarman masing-masing, Pura Penataran Besakih, dan Pura Dalem Desa Adat. Sudastra menambahkan, setelah menyelesaikan prosesi ini, rencananya pada 20 Juli nanti, tahapan dilanjutkan dengan muspayang Dewa Hyang ke Pura Lempuyang dan Pura Silayukti.
Sehari berikutnya dilanjutkan muspayang Dewa Hyang ke Pura Ulun Danu Batur, Pura Dasar Buana Gelgel, dan nangkilang Dewa Hyang ke Kawitan masing-masing. Terakhir, baru dilanjutkan dengan matirta yatra pada 22 Juli ke Pura Tampak Siring, dan masineb di Paibon masing-masing.
Hingga Sabtu 12 Juli, seluruh rangkaian kegiatan yang telah berjalan, sudah menghabiskan dana sebesar Rp837.068.500 dari total rekap dana sebesar Rp931.200.000. Per sawa dikenakan biaya Rp 15 juta dengan total 59 sawa. “Dalam rangkaian Ngaben Masa Kinembulan ini, selain ngaben, ngelungah, nuntun, juga dilaksanakan matatah, menek deha dan petik rambut. Menek deha telah berlangsung 10 Juli lalu, diikuti sebanyak 23 orang, sementara matatah sebanyak 108 orang dan petik rambut 8 orang 11 Juli lalu,” katanya. (Bagiarta/balipost)