Proses perbaikan jalan jebol di jalur nasional Denpasar–Gilimanuk. (BP/Bit)

TABANAN, BALIPOST.com – Proses perbaikan jalan jebol di jalur nasional Denpasar–Gilimanuk, tepatnya di depan Pasar Bajera, Kecamatan Selemadeg, Tabanan, masih terus dikebut. Bahkan, kontraktor mengerahkan pekerja hingga 3 shift agar perbaikannya rampung sebelum 1 bulan.

Progres pengerjaan kini mencapai 60 persen dengan telah rampungnya pemasangan box culvert.

Penjabat Pembuat Komitmen (PPK) I.III Pelaksana Jalan Wilayah I Bali Pramono Tri Yulianto mengatakan, pekerjaan kini berlanjut ke tahap pengurugan menggunakan timbunan pilihan (selected fill) yang dilakukan secara berlapis untuk memastikan kualitas pemadatan sesuai standar jalan nasional.

Baca juga:  Di-PHK Sepihak APS, FSPM Bali Mengadu ke DPRD Bali

Dan setelah rata pengurugan, barulah dilakukan tahapan pengerjaan lapisan pondasi agregat b lalu dilanjutkan ke proses tahapan lapisan agregrat a dan terakhir barulah proses pengaspalan.

Dengan progres yang hampir rampung tersebut dia pun optimis jalan bisa dilewati dengan cepat sesuai target sebelumnya 1 bulan. “Kami tentu akan lakukan uji coba sebelum benar – benar bisa dilewati kendaraan,” tuturnya.

Demi mempercepat pekerjaan, pihak kontraktor mengerahkan tenaga kerja hingga tiga shift, masing-masing berjumlah sekitar 35 orang. Saat ini seluruh material, alat berat, dan sumber daya manusia telah disiapkan secara optimal. Bahkan sejumlah peralatan berat sudah dikurangi karena penggalian tanah telah tuntas.

Baca juga:  Peroleh Sertifikasi Internasional, 19 GM Bali Raih Gelar CHA

Meski sebelumnya sempat diguyur hujan, lanjut kata Pramono pekerjaan tetap bisa berjalan karena sudah dilakukan antisipasi dengan pemasangan terpal pada area rentan. “Kami tetap bisa bekerja walaupun hujan. Yang penting pengurugan dilakukan berlapis dan padat,” imbuhnya.

Sementara itu, aliran air yang menjadi penyebab awal kerusakan jalan juga sudah diantisipasi. Pemasangan pipa untuk pengaliran air irigasi telah dilakukan agar fungsi saluran tetap berjalan, meskipun izin penutupan penuh selama dua minggu telah dikantongi.

Baca juga:  Hari Ini, Seluruh Zona Merah dan 1 Orange Dominasi Tambahan Kasus COVID-19 Bali

“Air tetap kita beri ruang untuk mengalir agar kebutuhan irigasi warga tidak terganggu. Prinsipnya kami ingin pembangunan tetap jalan tanpa mengorbankan masyarakat. Mungkin besok aliran sudah full bisa kembali mengalir karena kami tinggal menyambung antarbox agar tidak ada resapan ke bawah,” jelas Pramono. (Puspawati/Balipost)

BAGIKAN