Melati Wijsen menunjukan buku "Change Starts Now" dalam bincang-bincang dan penandatanganan buku pertamanya ini di Periplus Arta Sedana Sanur Denpasar, Selasa (26/6). (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Melati Wijsen, seorang aktivis lingkungan sekaligus pendiri Bye-Bye Plastic Bags dan Youthtopia, sejak usia 12 tahun menyuarakan larangan penggunaan plastik sekali pakai.

Kiprahnya dalam menyuarakan larangan penggunaan plastik sekali pakai ini dituangkan dalam buku bertajuk “Change Starts Now.”

Melati berkesempatan melakukan bincang-bincang sekaligus penandatangan buku pertamanya ini di Periplus Arta Sedana Sanur Denpasar, Selasa (26/6).

Acara ini juga sebagai bentuk apresiasi atas antusiasme masyarakat terhadap peluncuran buku pertamanya tersebut.

Melati bergerak secara aktif menjadi agen perubahan lingkungan sejak berusia 12 tahun. Dalam bincang-bincang itu, ia membagikan kisah inspiratifnya mulai dari bagaimana dirinya mengawali gerakan bersama Isabel, adiknya, hingga berhasil membawa isu lingkungan ke tingkat global.

Baca juga:  Sehari, Dua Kasus Temuan Mayat

Dengan semangatnya untuk menyuarakan aksi peduli lingkungan, melalui bukunya ia mendorong generasi muda untuk mulai menemukan kekuatan dalam diri, dan mengambil peran sebagai agen perubahan.

“Buku terinspirasi dari pengalaman saya sendiri waktu saya umur 12 memulai gerakan bye bye plastic bags dimana pada saat itu saya belum tahu bagaimana caranya membuat perubahan. Saya belajar dan tuangkan 100 pelajaran ke dalam buku ini tentang bagaimana anak muda di seluruh dunia bisa bikin perubahan baik untuk rumah dan lingkungan kita,” ungkapnya.

Dalam acara tersebut Melati juga membagikan 100 pelajaran yang tertuang dalam buku Change Starts Now serta strategi untuk membangun pergerakan sosial yang efektif, terutama di tengah tantangan krisis iklim yang semakin mendesak saat ini.

Baca juga:  Wartawan Perjuangan dan Agen Perubahan

Para peserta berkesempatan untuk berdiskusi, mengajukan pertanyaan terkait materi yang disajikan dalam buku Change Starts Now. Acara ini terbuka untuk remaja, dewasa muda, mahasiswa, dan semua pihak yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup serta keinginan untuk menciptakan dampak positif.

“Tujuan saya membuat buku ini dengan harapan buku ini bisa dibaca oleh semua orang di dunia dimana anak muda tidak hanya terinspirasi saja tetapi juga anak muda bisa menjadi agen perubahan yang lebih baik. Kalau saya bisa memulai gerakan ini di umur 12 tahun anybody can do it too (semua orang bisa melakukannya juga, red),” imbuhnya.

Baca juga:  Dari Keluhkan "Gacong" hingga Tak Bisa Ganti Kerugian Pedagang Pasar Blahbatuh

Tokoh muda yang telah diakui dunia sebagai sosok inspiratif agen perubahan lingkungan ini, memberikan wawasan tentang berbagai isu lingkungan dan solusi nyata terhubung dengan komunitas peduli terhadap bumi, serta mendapatkan motivasi dan semangat baru untuk bertindak demi masa depan bumi yang lebih hijau dan asri.

Melalui bukunya, Melati Wijsen mengajak seluruh peserta untuk ikut bergerak aktif sebagai agen perubahan, tidak hanya menjadi sekedar penonton saja. Baginya, perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil, dan tidak ada kata terlalu muda untuk memulainya. (Purnawan/Bunga/balitv)

BAGIKAN