
DENPASAR, BALIPOST.com – Koran Bali Post pada hari ini, Rabu (9/7) menerbitkan beragam berita yang terjadi di seputar Bali dan Indonesia.
Berikut 5 berita yang disajikan Koran Bali Post pada hari ini:
1. Dampak Jalan Jebol di Bajra, Giliran Jalur Gitgit Padat Merayap
Singaraja (Bali Post) –
Dampak jebolnya jalan di wilayah Bajra, Kabupaten Tabanan, mulai terasa di wilayah Buleleng.
Arus kendaraan bertonase besar kini dialihkan melalui jalur Pantai Utara (Pantura) Buleleng.
Hingga Selasa malam, jalur Gitgit, Buleleng tampak paling padat dan merayap.
Kendaraan besar banyak mogok di tanjakan Gitgit hingga menimbulkan kemacetan panjang.
2. Perbaikan Rampung Sebulan, Dikerjakan Super Hati-hati
Tabanan (Bali Post) –
Perbaikan Jalan Denpasar-Gilimanuk yang jebol langsung dilakukan Balai Jalan Nasional Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah I Provinsi Bali.
Puluhan pekerja beserta alat berat tengah bekerja di lapangan.
Demikian juga material yang secara bertahap didatangkan.
Perbaikan ini ditargetkan rampung dalam sebulan.
3. Keluhan Sopir Antrean Kendaraan Mengular, Jalur Alternatif Berisiko
Tabanan (Bali Post) –
Jalan nasional di depan Pasar Bajra, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan, yang jebol, Senin (7/7), tak hanya membuat akses transportasi terputus.
Jalur utama Denpasar-Gilimanuk itu kini diwarnai antrean truk dan kendaraan berat lainnya yang terpaksa parkir di pinggir jalan.
Antrean mengular terutama dari arah timur, mulai dari sekitar SPBU Desa Berembeng.
Tak sedikit sopir yang mengaku kehabisan akal dan terpaksa bermalam di kendaraan.
4. ”Waste to Energy” Lebih Baik di TPA Suwung
Denpasar (Bali Post) –
Bali masih kesulitan menemukan lahan lokasi pengganti TPA Suwung.
Peneliti dari Universitas Udayana menyebut lokasi Waste to Energy (WtE) lebih baik dilaksanakan di area TPA Suwung existing dibanding lokasi baru di tempat lain.
5. Satu Juta Sarjana Menganggur di Indonesia, DPR Tuding Kegagalan Sistemik Bonus Demografi
Jakarta (Bali Post)-
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengakui bahwa saat ini tercatat satu juta sarjana yang menganggur di Indonesia.
Menurutnya fakta ini sebuah tantangan dan potret saat ini.
Sementara kalangan DPR menilai selain ironis di tengah anggaran yang besar juga bentuk kegagalan sistemik bonus demografi Indonesia. (*)