Suasana desa wisata Penglipuran. (BP/Ina)

BANGLI, BALIPOST.com – Hingga pertengahan tahun 2025, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bangli baru mampu merealisasikan 37,11 persen dari target pendapatan retribusi pariwisata sebesar Rp 58,8 miliar. Capaian ini masih di bawah target triwulan II yang ditetapkan sebesar 40 persen.

Kepala Bidang Destinasi Pariwisata, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bangli I Gede Putu Budiastawa Jumat (4/7) mengatakan belum tercapainya target ini disebabkan karena low season atau periode sepi wisatawan.

Baca juga:  Empat Pekerja Proyek Tertimbun Longsor di Kintamani, Satu Meninggal

Pihaknya memperkirakan high season atau musim ramai kunjungan baru akan terjadi di triwulan III dan IV.

Dia menambahkan bahwa kondisi serupa terjadi di tahun sebelumnya. Di mana target retribusi pada triwulan II juga tidak tercapai.

Disparbud Bangli berharap dengan masuknya periode high season di paruh kedua tahun ini, arus kunjungan wisatawan dapat meningkat signifikan, sehingga target pendapatan yang telah ditetapkan dapat terkejar.

Baca juga:  Sempat Vakum Setahun, Festival Penglipuran Kembali Digelar

Sementara itu berdasarkan data Disparbud Bangli, penerimaan retribusi dari lima destinasi daya tarik wisata (DTW) di Kabupaten Bangli hingga triwulan II mencapai Rp 21.822.024.000. Pendapatan terbesar dari DTW Penglipuran Rp 13.388.629.000, disusul DTW Kintamani Rp 8.033.305.000.

Sementara itu DTW Kehen menyumbang Rp 354.435.000, DTW Terunyan Rp 35.150.000, dan DTW Penulisan tercatat menghasilkan paling sedikit di angka Rp 10.505.000. (Dayu Swasrina/Balipost)

Baca juga:  Kuliner Khas Siap Menggoyang Lidah di Makassar Culinary Night
BAGIKAN