
JAKARTA, BALIPOST.com – Dalam sepekan terakhir terjadi penambahan 373.531 penerima manfaat baru program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Indonesia. Demikian dikatakan Juru Bicara Badan Gizi Nasional (BGN) Reddy Hendra.
Reddy dalam keterangan via virtual diikuti dalam jaringan (daring) Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) di Jakarta, Senin, menyebut sebanyak 1.861 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah beroperasi untuk menjangkau 5.582.470 penerima manfaat.
“Selama sepekan terakhir, terjadi penambahan 373.531 penerima manfaat baru yang mencakup peserta didik dari berbagai jenjang,” katanya, dikutip dari kantor berita Antara, Senin (30/6).
Rinciannya, mulai dari PAUD, TK, dan Raudhatul Athfal (321.702 siswa), SD dan MI (2.483.000 siswa), SMP dan MTs (1.534.442 siswa), hingga SMA, SMK dan sederajat (1.169.979 siswa).
Selain itu, kata Reddy, program ini juga menjangkau santri di pondok pesantren (27.760 orang), siswa PKBM dan SLB (10.319 orang), seminari (802 siswa), ibu hamil (15.780 orang), ibu menyusui (26.504 orang), dan balita (74.999 orang).
“Yang menarik, terjadi penambahan 253 kelembagaan ekonomi lokal terdiri dari Koperasi, BUMDes, dan UMKM yang sudah menyuplai bahan baku ke SPPG,” katanya.
Ia mengatakan, jumlah itu menambah total menjadi ratusan pemasok di seluruh wilayah. Secara keseluruhan, 75.325 orang telah terlibat sebagai personel di SPPG, meningkat 2.804 orang dibanding pekan sebelumnya.
Reddy juga menegaskan bahwa layanan distribusi MBG tetap berlangsung selama libur sekolah tanpa jeda. Pola distribusi dilakukan dua kali sepekan, yakni Senin dan Kamis, dengan kombinasi makanan siap santap dan makanan dalam kemasan.
Paket siap santap dikirim setiap Senin dan Kamis, sementara paket kemasan (berisi roti atau sumber karbohidrat lain, telur, susu, dan buah) dibagikan sekaligus untuk dua hari ke depan.
Lebih lanjut, BGN memastikan bahwa seluruh paket makanan selama libur dikemas secara ramah lingkungan dengan tote bag reuse atau kantong pakai ulang, guna mendukung keberlanjutan dan pengurangan sampah plastik. (Kmb/Balipost)