SEMARAPURA, BALIPOST.com – Dilanda banjir rob, petani garam di Pantai Karangdadi, Desa Kusamba, Klungkung kerap merugi. Karangdadi merupakan salah satu lokasi para petani garam mengolah air laut menjadi garam.

Mereka kerap waswas karena ketika terjadi gelombang pasang, air laut melompati tanggul pantai itu dan merusak areal pengolahan garam mereka.

Menurut salah satu petani garam, Nengah Kertayasa, tanggul pantai itu tak memberi jaminan areal petani garam aman. Sebab, banjir rob kerap terjadi saat gelombang pasang dan menggenangi areal petani garam yang berlokasi sejauh 100 meter dari tanggul. Hal itu sudah sering terjadi dan membuat mereka kerap merugi.

Baca juga:  Berburu Takjil di Salah Satu Permukiman Muslim Tertua di Bali

Pada pesisir itu terdapat 14 orang petani garam. Semuanya merupakan warga Kusamba. Mereka tergabung dalam Kelompok Petani Garam Sarining Segara.

Di sana, mereka membangun rompok-rompok kecil, tempat-tempat palungan dan petak pasir. Ada juga semacam geomembran sebagai alternatif lain untuk menjemur air laut.

Dia mengakui sulitnya menjadi petani garam saat ini. Maka, tak heran jumlahnya terus berkurang.

Tidak hanya ancaman gelombang pasang, hujan lebat juga sangat mengganggu aktivitas mereka. Sebab, mengolah air laut menjadi garam dengan cara tradisional, sangat tergantung dari sinar matahari.

Baca juga:  "Pasang Maling" Landa Pantai Kuta, Luapan Air Hingga ke Jalan

Dalam situasi normal, Kertayasa mengaku bisa menghasilkan 20 kilogram garam. Hasil panen diserap oleh koperasi setempat, seharga Rp 10 ribu per kilogram.

Tidak hanya Kertayasa, petani garam lainnya, Ketut Sregig, juga menyatakan hal serupa. Dengan petakan pasir yang lebih kecil dari petani garam lain, dia mengaku hasilnya tak menentu.

Lokasi petakannya, persis di depan vila yang temboknya jebol akibat abrasi. Sisi timur petakannya juga sudah tergerus abrasi. Dia hanya berharap cuaca segera kembali normal dan bisa kembali beraktivitas seperti sediakala. (Bagiarta/balipost)

Baca juga:  Di Bangli, Permintaan Endek Juga Mulai Meningkat

Tonton selengkapnya di video

BAGIKAN