
SINGARAJA, BALIPOST.com – Program pendampingan belajar membaca dan menulis bagi siswa SMP di Buleleng terus digencarkan. Sebanyak 375 siswa dari sejumlah sekolah di Buleleng akan diberikan pendampingan meski libur kenaikan kelas sekalipun.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama Undiksha, Gede Rasben Dantes, dikonfirmasi Jumat (6/6), mengatakan, dari hasil pantauan, diketahui ratusan siswa yang ada di sejumlah SMP masih mengalami kesulitan dalam membaca dan menulis. Pihaknya bersama tim pendamping pun menerapkan berbagai metode pembelajaran yang disesuaikan dengan gaya belajar masing-masing siswa.
Tidak ada anak yang bodoh. Yang ada adalah pendekatan yang belum tepat. Maka guru harus peka dan mampu memberikan perlakuan yang berbeda pada setiap anak,” jelas Rasben.
Ia juga menekankan pentingnya program serupa diterapkan di tingkat Sekolah Dasar (SD), agar kemampuan dasar seperti membaca, menulis, dan berhitung (calistung) bisa dimiliki sejak dini. “Peran orangtua juga sangat krusial. Mereka harus ikut bertanggung jawab dalam mendampingi proses belajar anak,” tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris Disdikpora Buleleng, Ida Bagus Gde Surya Bharata, menyatakan bahwa sejak dimulainya pendampingan pada 6 Mei 2025, telah terlihat kemajuan yang signifikan. Siswa mulai menunjukkan minat yang lebih besar dalam belajar membaca dan menulis.
Melihat hasil positif ini, Surya berharap kegiatan pendampingan tidak terputus meskipun memasuki masa libur sekolah. “Kami minta pendampingan tetap berjalan selama libur kenaikan kelas. Bukan hanya mahasiswa Undiksha, guru pun harus ikut terlibat. Jika dibiarkan libur tanpa penguatan, kemampuan siswa dikhawatirkan kembali menurun,” ungkapnya.
Ia juga meminta pihak sekolah untuk terlebih dahulu berkoordinasi dengan orangtua siswa terkait keberlanjutan pendampingan selama libur, mengingat guru-guru pun tetap berada di sekolah untuk menjalani program peningkatan kompetensi. (Nyoman Yudha/Balipost)