Bupati Wayan Adi Arnawa saat memantau TPS3R di wilayah Pecatu, Tanjung Benoa, dan TPS Kedonganan, Kuta Selatan dan Kuta.(BP/ist)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Kabupaten Badung saat ini memiliki 41 TPS3R di tingkat desa. Hanya saja, pengolahan sampah berbasis sumber ini masih menyisakan residu yang akhirnya bermuara di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa harus memutar otak mencari solusi mengatasi permasalahan tersebut. Apalagi, pemerintah pusat akan menutup semua TPA yang ada di Indonesia, termasuk Bali.

“Kami di Badung ini semua cara akan dilakukan untuk mengurai sampah, tetapi hingga saat ini kita belum mendapatkan formula yang pas terutama terkait pengelolaan sampah berbasis sumber tanpa residu. Sebab, kalau masi residu kan akan tetap kembali ke TPA suwung,” ungkap Adi Arnawa saat ditemui belum lama ini.

Menurutnya, banyak skema penanganan sampah yang telah dicoba, namun belum optimal mengatasi masalah sampah. Bahkan, pemerintah pusat kini berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan kabupaten untuk memecahkan masalah sampah.

“Sudah banyak skema dari 5 tahun yang lalu, akumulasi sekarang ini apa yang menjadi skema ternyata banyak yang belum optimal. Karena itu, sekarang baik pemerintah pusat dan daerah, kabupaten sama-sama bahu membahu untuk menangani sampah dengan berbagai strategi, termasuk Gubernur Bali mengeluarkan regulasi terkait penanganan sampah berbasih sumber dan sudah kita follow up di masing-masing desa dengan TPS3R,” jelasnya.

Kendati demikian, mantan Sekda Badung ini mengakui upaya yang dilakukan masih juga menjadi persoalan, dimana pengelolaan sampah TPS3R masih menyisakan residu yang konsekuensinya dibawa ke TPA suwung.

“Kan TPA Suwung seperti kita ketahui bersama tidak ada lagi TPA. Nah sekarang ini kami di Badung sudah mendorong TPS3R ini menerapkan teknologi baru. Kemarin saya mendapat informasi ada lagi skema baru menggunakan teknologi dari Singapura bisa membantu pengeloan sampah,” ujarnya.

Adi Arnawa bersama Wakil Bupati Badung, Bagus Alit Sucipta akan mengupayakan segala cara untuk mengurai sampah. “Saya tetap punya komitmen jika ada yang bisa membuktikan bisa mengatasi sampah residu di Badung akan kita lakukan,” tegasnya.

Seperti diketahui, terdapat 306 TPA di Indonesia yang akan dihentikan operasinya secara bertahap, terutama di 17 destinasi wisata unggulan. Salah satunya, Kuta dan sekitarnya menjadi prioritas karena merupakan destinasi wisata internasional, di mana target penutupan TPA Suwung ditetapkan pada tahun 2026. (Parwata/Balipost)

 

Baca juga:  Latopslagab di Laut Jawa dan Laut Bali, TNI AL Siapkan 9 KRI
BAGIKAN