
DENPASAR, BALIPOST.com – Gubernur Bali, Wayan Koster menyoroti lambatnya kinerja sejumlah kepala dinas pascapelantikan pada 9 Mei 2025 pada Senin (2/6). Dua di antaranya adalah Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop dan UKM) dan Kepala Dinas Pariwisata (Dispar).
Kedua Kadis yang mendapat sorotan ini pun menanggapi penilaian Gubernur Koster. Bagi mereka penilaian kinerja lambat tersebut justru menjadi motivasi.
Kadiskop dan UKM Bali, Try Arya Dhyana Kubontubuh mengaku penilaian yang diberikan langsung oleh pimpinannya yaitu Gubernur Koster akan dijadikan motivasi dalam meningkatkan kinerja sebagai kadis baru.
“Iya penilaian pimpinan tentu akan menjadi motivator bagi kami selaku kepala dinas baru, kinerja tetap akan kami tingkatkan,” ujar Arya saat dikonfirmasi, Selasa (3/6).
Arya menyampaikan pihaknya saat ini sedang fokus dalam pembentukan kelembagaan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih yang prosesnya sudah 100 persen di Bali pada seluruh desa/kelurahan. Ditargetkan pada akhir Juni 2025 seluruh Kopdes Merah Putih sebanyak 716 telah memiliki akta.
Diungkapkan, secara nasional, Provinsi Bali mendapat apresiasi dari pusat terkait hal ini. Dikatakan, atas dukungan semua pihak, Provinsi Bali yang berada di zona 4 justru masuk kategori progres tercepat dibanding provinsi lain.
Arya menegaskan bagaimana pun penilaian terhadap kinerja dirinya, pihaknya akan terus berupaya dan tetap mengakselerasi kegiatan-kegiatan di sektor koperasi dan UKM yang menjadi prioritas Gubernur Bali. Seperti upaya mendorong pemberdayaan koperasi sektor riil, seperti koperasi arak dan tenun.
“Di sisi UMKM kami berupaya agar pelaku UMKM di Bali semakin meningkat dari sisi kualitas produk, kemasan, pemasaran dan teknologinya, sehingga UMKM naik kelas dapat terwujud,” tandasnya.
Hal senada juga diungkap Kadispar Bali, I Wayan Sumarajaya. Ia menilai kritikan yang diberikan Gubernur Bali akan dijadikan motivasi untuk meningkatkan kinerja dalam membangun pariwisata Bali yang berkualitas.
Adapun program ke depan yang akan dilakukan, di antaranya melakukan pembinaan untuk meningkatkan kualitas daya tarik wisata , bekerja sama dengan asosiasi pariwisata dalam peningkatan sumber daya pariwisata, pengawasan dan pembinaan terhadap industri pariwisata, sosialisasi punggutan wisatawan asing dan bekerja sama dengan semua pihak dalam rangka mempercepat pembangunan pariwisata Bali yang berkualitas dan bermartabat. (Ketut Winata/balipost)