Vihara Dharmayana. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Hari Raya Waisak merupakan momen suci bagi umat Buddha di seluruh dunia. Hari ini memperingati tiga peristiwa penting dalam kehidupan Siddhartha Gautama, yaitu kelahiran, pencerahan, dan wafatnya.

Dalam suasana penuh kekhusyukan, umat Buddha melakukan berbagai ritual seperti memberikan persembahan bunga, lilin, serta menghias lingkungan dan tempat tinggal mereka dengan warna-warna yang sarat makna spiritual.

Berikut adalah makna di balik warna-warna suci yang biasa digunakan dalam perayaan Waisak, sekaligus inspirasi pilihan warna cat tembok untuk menyambut hari besar ini:

Baca juga:  Long Weekend Waisak di Bali, Cobain 5 Resto Vegetarian Ini

1. Orange – Simbol Pencerahan dan Kebijaksanaan

Warna orange atau jingga identik dengan jubah para biksu dan melambangkan jalan menuju pencerahan. Warna ini juga merepresentasikan kebangkitan spiritual dan semangat mencari kebenaran dalam ajaran Buddha.

2. Putih – Lambang Kedamaian dan Kemurnian

Putih melambangkan kesucian hati dan pikiran, serta mencerminkan nilai-nilai kedamaian dan kebenaran. Warna ini sering dijadikan elemen dominan dalam dekorasi Waisak sebagai pengingat akan ketulusan dalam menjalani kehidupan.

Baca juga:  Booster Jadi Syarat Masuk Tempat Umum, Vaksinasi COVID-19 Digelar 6 Hari di Pasar Badung

3. Merah – Representasi Keberanian dan Semangat

Merah mencerminkan keberanian Siddhartha Gautama dalam meninggalkan kehidupan duniawi demi pencarian spiritual. Warna ini juga dikaitkan dengan semangat dan keberuntungan, menjadikannya simbol kekuatan dalam perjuangan spiritual.

Dengan mengaplikasikan warna-warna yang memiliki makna mendalam, perayaan Waisak dapat menjadi lebih personal, khusyuk, dan berkesan.

BAGIKAN