
SEMARAPURA, BALIPOST.com – Aktivitas balap liar di kawasan proyek PKB (Pesta Kesenian Bali) di Klungkung, sudah amat meresahkan warga. Korban nyawa juga sudah berulang kali terjadi, namun aksi trek-trekan di dalam Kawasan proyek PKB, seolah amat sulit dikendalikan.
Kapolres Klungkung AKBP Alfons W P Leisoin, S.I.K., pun ingin ada semacam pos terpadu pada kedua pintu masuk areal PKB, sehingga aktivitas masyarakat di dalamnya dapat dikendalikan.
Kapolres mengakui sempat berkembang wacana, agar di pintu masuk areal PKB dibangun pos jaga, menyikapi maraknya aksi trek-trekan. Namun, menurut dia pos jaga saja tidak cukup.
Kedua pintu masuk dibutuhkan pos terpadu, agar di dalamnya tidak hanya melibatkan unsur kepolisian, tetapi juga unsur TNI hingga Sat Pol PP serta pihak terkait lainnya. “Kalau pos terpadu dapat direalisasikan, harus dibangun di kedua pintu masuk. Baik dari timur maupun dari barat. Agar aksi trek-trekan di dalamnya dalam diatasi,” kata kapolres, saat ditemui di Mapolres Klungkung, Rabu (8/5).
Kasat Lantas Polres Klungkung AKP Untung Laksono, S.H., menambahkan pihak kepolisian sudah berupaya maksimal melakukan patroli hingga penertiban di areal PKB. Bahkan, akses jalan beton yang biasa dipakai jalur balap liar, yang terhubung Jembatan Merah, juga sudah dipasang barrier atau penghalang. Tidak hanya itu di dalam alat penghalang tersebut, bahkan sudah diisi pemberat seperti pasir, dengan tujuan tidak dapat dipindahkan. Tetapi, saat balap liar, barrier itu mampu dipindahkan dari tengah jalan.
“Saat ini kami fokus mencegah balap liar terjadi. Kami menerima informasi, akan ada turing kelompok pemuda dari Denpasar ke areal PKB lagi. Tetapi, ini bukan sekadar turing. Sampai disana juga akan speeding / balap liar. Apalagi, ini terkait perayaan kelulusan siswa. Kami akan pantau terus di Jembatan Merah PKB itu,” tegasnya.
Dia menambahkan Sat Lantas juga sudah dua kali memohon kepada Bupati Klungkung untuk memasang besi penghalang dari kedua pintu masuk, untuk mencegah balap liar terus menerus terjadi. Selain itu, juga agar dipasang papan larangan balap liar. Sebab, maraknya aksi trek-trekan ini harus dikendalikan dengan upaya kolektif semua pihak, untuk mencegah jatuhnya korban jiwa sia-sia di jalan. (Bagiarta/Balipost)