
DENPASAR, BALIPOST. com – Gubernur Bali, Wayan Koster menegaskan bahwa proyek pembangunan jalan Tol Gilimanuk-Mengwi tidak dicoret dalam proyek strategis nasional (PSN). Sebab, proyek jalan Tol Gilimanuk -Mengwi ini sudah dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2024-2029, berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2025 yang diteken Presiden Prabowo. Begitu juga dalam Permenko Nomor 12 Tahun 2024 tentang Proyek Strategis Nasional, tercantum pada Nomor 47 Pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Negara-Pekutatan-Soka-Mengwi.
“Dengan demikian pembangunan jalan tol Gilimanuk-Mengwi tercantum dalam proyek strategis nasional atau PSN dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional atau RPJMN. Artinya, pemberitaan sebelumnya bahwa pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi dicoret dari PSN itu tidak benar, alias salah,” tegas Gubernur Koster, Jumat (2/5).
Gubernur Koster sejak awal getol memperjuangkan proyek ini. Menurutnya, Tol Gilimanuk-Mengwi bukan sekadar urat nadi baru bagi konektivitas Bali, tapi juga jalan pembuka pemerataan ekonomi Balibagian barat yang selama ini tertinggal. “Pembangunan ini penting untuk mempercepat konektivitas logistik dan pariwisata, sekaligus mengurangi ketimpangan antarwilayah di Bali,” tandas Koster.
Dikatakan, tol sepanjang 96 kilometer ini nantinya akan memangkas waktu tempuh dari Pelabuhan Gilimanuk ke Denpasar secara signifikan, mengurangi beban jalan nasional, sekaligus mendukung pengembangan kawasan wisata baru di Bali Barat.
Selain Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi, proyek pembangunan Bandara Bali Utara yang selama ini ditunggu masyarakat juga masuk PSN. Dengan masuknya kedua proyek besar ini, Gubernur Koster menilai Bali akan mengalami percepatan pembangunan yang lebih merata, terutama di wilayah utara dan barat yang selama ini tertinggal dibanding kawasan selatan.
Selain itu, RPJMN 2025–2029 ini juga mencantumkan sejumlah infrastruktur besar lainnya, seperti revitalisasi Taman Nasional Bali Barat, penataan kawasan Nusa Penida, pembangunan Pelabuhan Amuk di Candidasa, hingga pengembangan kawasan Ulapan dan jalan lingkarnya. Juga ada pembangunan Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung, pengembangan Pelabuhan Gunaksa-Klungkung, kawasan perdesaan Shiny Tabanan, dan pengurangan risiko bencana gunung api di Gunung Agung. (Kmb/Balipost)