Suasana di TPB Margarana, Tabanan saat peringatan Puputan Margarana, Minggu (20/11/2022). (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST. com – Perang yang terjadi di Puputan Margarana adalah sebuah peristiwa yang bersejarah. Dalam peristiwa itu, masyarakat Bali berjuang melawan Belanda

Lokasi perang ini terjadi di Desa Marga, Tabanan, Bali pada 20 November 1946.

Dalam perang ini ada sejumlah tokoh yang berperan penting. Berikut tokoh-tokoh sentral pada Perang Puputan Margarana di Bali disarikan dari berbagai sumber:

1. I Gusti Ngurah Rai 

Dalam pertempuran tersebut I Gusti Ngurah Rai sebagai pemegang posisi komando tertinggi dalam perjuangan di Bali saat itu.

Baca juga:  Pengumuman Anugerah Gelar Pahlawan Nasional Tak Dilakukan 10 November

Mendiang berperan dalam merencanakan dan mengatur serangan musuh. Selain itu memberikan arahan, ide, serta gagasan saat melakukan sebuah perlawanan terhadap musuh.

2. I Gusti Ngurah Made Jelantik

I Gusti Ngurah Made Jelantik merupakan wakil komandan pasukan pada Perang Puputan Margarana.

3. I Gusti Ngurah Made Tangkas

I Gusti Ngurah Made Tangkas berperan sebagai Panglima Perang di Perang Puputan Margarana

4. I Gusti Ngurah Putu Wisnu 

Baca juga:  Peringatan Perang Puputan Margarana, Ini Sejumlah Aktivitas Dilakukan

I Gusti Ngurah Putu Wisnu berperan sebagai komandan pasukan keris pada Perang Puputan Margarana.

5. I Gusti Ngurah Rai Gede

I Gusti Ngurah Gede berperan sebagai komandan pasukan bambu runcing dalam perang tersebut

Jadi itu lah tokoh-tokoh yang memegang peran sentral dalam Perang Puputan Margarana. Para pejuang tersebut menunjukkan keberanian serta semangat mereka untuk tidak menyerah dalam melawan musuh, yaitu Belanda.

Walaupun mereka kalah jumlah dan senjata, mereka berhasil melakukan perlawanan yang begitu sengit dan menyebabkan korban jiwa yang tidak sedikit dari pihak musuh. Perang Puputan Margarana ini, adalah sebuah simbol perjuangan rakyat Bali untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Baca juga:  Juli 2019, Inflasi Bali Lebih Tinggi dari Nasional

Maka dari itu keberanian serta pengorbanan dari tokoh-tokoh dalam perang tersebut akan selalu dikenang dan dihormati oleh Bangsa Indonesia. (Ni Wayan Linayani/balipost)

BAGIKAN