I Putu Arnawa. (BP/ist)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Sejumlah kesenian sakral yang menjadi ciri khas Karangsem yang hampir punah bakal direkontruksi. Upaya itu dilakukan untuk mengembalikan lagi kesenian tersebut.

Menurut Kepala Dinas Kebudayaan I Putu Arnawa, Rabu (28/2), pada 2017 pihaknya telah melakukan rekontruksi terhadap sejumlah kesenian sakral yang menjadi ciri khas Karangasem, yakni Gambuh Jung Sri dan Tari Gambuh Pesedahan. Tahun ini, pihaknya juga kembali bakal melakukan rekontruksi terhadap kesenian sakral, salah satunya Wayang Wong di Subagan.

Baca juga:  Telan Dana Rp1,31 Triliun, Rehabilitasi dan Rekonstruksi Infrastruktur Pascagempa di Sulbar Diresmikan

“Arah ke depan kita juga bakal merekontruksi kesenian yang diperuntukkan untuk persembahan untuk upacara keagamaan seperti baris. Karena kesenian baris juga hampir punah. Jadi, kita akan rekontruksi kesenian yang hampir punah ini untuk kembali dibangkitkan,” ucapnya.

Kata Arnawa, Wayang Wong bakal direkontruksi mengingat mulai susah mencari orang yang bisa menarikannya. Di samping itu, atribut atau pakaian yang digunakan harganya cukup mahal.

Baca juga:  Kebijakan Pariwisata Murahan Datangkan Wisman Bermasalah

Kondisi ini, lanjutnya, menjadi perhatian pemerintah. “Kalau arja, topeng kan ada yang nyewa. Sementara kalau Wayang Wong tidak ada yang menyewa, sehingga mereka tidak mendapatkan penghasilan. Jadi, mereka kesulitan untuk membeli busana. Kalau tidak dibantu pemerintah akan sulit,” katanya.

Disinggung anggaran yang digelontorkan untuk melakukan rekontruksi kesenian tahun ini, Arnawa menyatakan jika nominalnya hampir sama seperti tahun lalu yakni sebesar Rp 80 juta. Dengan anggaran yang diberikan tahun lalu, pihaknya merekontruksi dua kesenian. Tahun ini juga akan dilakukan terhadap dua kesenian.

Baca juga:  Bupati Gede Dana Lantik Ratusan Pejabat di Lingkungan Pemkab Karangasem

“Yang sudah pasti direkontruksi yakni Wayang Wong Subagan. Dan yang satu masih dikoordinasikan lebih lanjut” jelas Arnawa. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN