Kondisi stok logistik di gudang Posko Siaga Darurat Bencana Gunung Agung di Kabupaten Bangli. (BP/dok)

BANGLI, BALIPOST.com – Pascapulangnya para pengungsi Gunung Agung, bantuan logistik di Kabupaten Bangli masih tersisa cukup banyak. Seluruh sisa bantuan tersebut kini masih disimpan di gudang logistik Posko Penanganan Darurat Bencana Gunung Agung di Kelurahan Kubu.

Rencananya sisa bantuan berupa makanan dan barang tersebut akan diserahkan ke Posko Pengungsian Tanah Ampo di Karangasem. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bangli Nengah Sukarta, Selasa (27/2), mengatakan bantuan untuk para pengungsi Gunung Agung di Bangli yang masih tersisa berupa barang, beras dan makanan.

Baca juga:  Sirine Digeser ke Radius 10 Km

Untuk sisa bantuan berupa barang, saat ini sudah diinventarisir dan didokumenkan. Barang-barang tersebut kini disimpan di gudang bekas bangunan kantor Disdukcapil Bangli yang berlokasi di barat Kodim untuk menghindari tercampurnya dengan barang milik Dinsos.

Sementara mengenai bantuan makanan, pihaknya dibantu TNI masih sedang melakukan pemilahan terkait masa kedaluwarsanya. Sisa bantuan makanan yang masih layak konsumsi dan belum lewat masa kedaluwarsa akan didata dan didokumenkan.

Baca juga:  LJK Siap Mendukung Pemulihan Ekonomi Bali

Setelah pendataan, rencananya sisa bantuan makanan itu akan dikirim ke Posko Induk Tanah Ampo di Karangasem. Mengingat hingga saat ini masih ada warga Karangasem yang berasal dari radius tertentu yang mengungsi. “Bantuan makanan yang tersisa cukup banyak dan sekarang masih sedang dipilah-pilah,” jelasnya.

Kemungkinan sisa bantuan makanan itu akan dikirim ke Posko Tanah Ampo minggu depan. Sedangkan sisa bantuan berupa beras, Sukarta mengatakan, jumlahnya tidak terlalu banyak. Berbeda dengan bantuan makanan lainnya, sisa bantuan beras tersebut tidak akan dikirim ke Posko Induk Tanah Ampo melainkan akan disimpan sebagai cadangan beras di Bangli. “Karena dulu kan kita pakainya cadangan beras pemerintah di Bangli,” ujarnya. (Dayu Swasrina/balipost)

Baca juga:  Penelusuran Kontak Kasus di Jawa dan Bali Perlu Dipercepat, Cuma DKI Jakarta Capai Target Harian
BAGIKAN