Seorang wisatawan berselancar di Pantai Semawang. GIPI optimis Bali masih menjadi destinasi pilihan untuk libur akhir tahun. (BP/wan)
JAKARTA, BALIPOST.com – Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) optimis bahwa Bali tetap menjadi destinasi favorit bagi wisatawan untuk menghabiskan waktu liburan natal dan tahun baru, meski aktivitas Gunung Agung belum bisa dikatakan normal.

“Yang penting PR (public relation) kita mampu memberikan gambaran yang jelas bahwa Bali aman untuk dikunjungi, dan alternatif untuk menuju Bali, bus melalui Lombok atau Banyuwangi,” papar Ketua GIPI Didien Junaedy saat penyerahan Indonesia Travel and Tourisme Award (ITTA) di Jakarta, Senin (11/12) malam.

Baca juga:  Delapan Klub Marakkan Kejurprov Bola Voli

Didien memastikan Kementerian Pariwisata terus berkoordinasi dengan perwakilan Indonesia di luar negeri dan dalam negeri untuk menyampaikan informasi terbaru tentang status kegunungapian Gunung Agung, Bali. Hal itu dilakukan agar tak terjadi kesimpangsiuran informasi terkait kondisi Gunung Agung terkini.

Menurut Didien, GIPI sendiri sangat mengapresiasi kegiatan penanganan bencana Gunung Agung oleh pihak-pihak terkait seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPBD). Ia menyebut pihak Kementerian Pariwisata fokus terhadap penyaluran informasi yang akurat untuk wisatawan baik dalam maupun luar negeri.

Baca juga:  Kasus Transmisi Lokal Bertambah di Kota Denpasar, Ini Kelurahan Alami Tambahan Warga Positif COVID-19

Langkah koordinasi yang dilakukan selama ini, kata Didien, penting untuk membangun image bahwa Bali aman untuk dikunjungi, dan dengan PR yang baik tentu target kunjungan wisman khususnya akan tercapai. “Kalaupun meleset, angkanya tida terlaku jauh karena pada bulan Oktober lalu saja angkanya sudah di atas 13 juta,” kata Didiren.

Sementara Presiden dan CEO Sevenfol Indonesia Arief Gunawan menyayangkan banyaknya berita hoax yang dipantau dan disebarluaskan media asing yang berbasis di negara-negara tetangga mengenai kondisi Gunung Agung yang disebut mereka berbahaya. “Intinya mereka menyebarluaskan informasi hoax agar wisatawan beralih mengunjungi negara mereka,” kata Arief.

Baca juga:  Tambahan Kasus COVID-19 di Denpasar Ada di 8 Desa/Kelurahan

Dalam situasi sekarang ini, jelas Arief, promosi dan good news menjadi pilihan penting bahwa kita harus menjelaskan yang sebenarnya tentang kondisi terakhir Gunung Agung yang aman untuk dikunjungi. “Good news itu sangat penting dalam situasi seperti ini,” pesan Arief. (Nikson/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *