AAGN Ari Dwipayana. (BP/Istimewa)

GIANYAR, BALIPOST.com – Mengawali 2022, Yayasan Puri Kauhan Ubud kembali menggelar ajang Sastra Saraswati Sewana (SSS II). Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud, AAGN Ari Dwipayana, saat membuka Sastra Saraswati Sewana II, Senin (17/1), pukul 20.00 WITA mengatakan tahun kedua, SSS mengangkat tema “Toya Uriping Bhuwana, Usadhaning Sangaskara: Air Sumber Kehidupan, Penyembuh Peradaban.”

Tema ini diangkat sebagai bagian dari gerakan kesadaran untuk menjaga, mengkonservasi dan memuliakan air (Toya-Yeh) yang memiliki arti penting dalam laku kehidupan masyarakat Bali. Gerakan kesadaran ini menggunakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Tukad Oos sebagai lokus kegiatan.

Baca juga:  "Nuwur Kukuwung Ranu" Diapresiasi Menparekraf dan Menteri LHK

Dimaksudkan agar terbangun role model penataan ekosistem sungai berbasis kearifan lokal dan budaya Bali. Di Bali kesatuan ekologis itu dikenal dengan konsep Segara-Wukir yg terintegrasi, tidak terpisah-pisah satu dengan yang lain.

Ari Dwipayana, yang juga Koordinator Staf Khusus Presiden RI menyampaikan kegiatan akan dimulai dari hulu Tukad Oos. Hal ini terkait dengan konsep memuliakan Gunung (wukir), Wana, Danu dan Klebutan.

Baca juga:  Paradigma Pelestarian Cagar Budaya Berubah, Perlu Partisipasi Masyarakat

Pemuliaan akan dilakukan dengan gerakan penanaman kembali Alas Kekeran, membersihkan mata air (klebutan) dan kampanye menjaga danau. Di bagian tengah (madyaning) tukad Oos, akan dilakukan gerakan bersama membersihkan tukad Oos dari sampah, menanam tanaman obat di DAS Tukad Oos, membersihkan petirtan/pancoran), revitalitasi desa wisata berbasis sungai dan mengingat kembali arti penting Campuhan. Sedangkan wilayah di hilir (pesisir) bagian dari Segara, akan dilakukan gerakan pembersihan pantai, penataan muara serta pemberdayaan warga pesisir. (Wirnaya/balipost)

Baca juga:  Ini, Realisasi Anggaran Penanganan COVID-19 Provinsi Bali
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *