Seseorang menuju ruang perawatan Nusa Indah di RSUP Sanglah, Denpasar, Selasa (28/1/2020). Ruang ini merupakan lokasi perawatan pasien infeksi menular, termasuk COVID-19. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kasus COVID-19 di Bali terus melonjak. Pada Kamis (8/7) tambahannya mencapai 577 kasus sehingga kumulatif yang ditangani Bali mencapai 53.405 kasus.

Dengan meningkatnya kasus, keterisian Bed di ruang isolasi Rumah Sakit (RS) perlu menjadi perhatian. Direktur Utama RSUP Sanglah, dr I Wayan Sudana MKes., mengatakan, dari data yang ada, untuk di RSUP Sanglah, hingga Kamis, BOR ICU sudah mencapai 76,4 persen.

Baca juga:  Kembali, RSUP Sanglah akan Tambah Ruang Isolasi

Sedangkan BOR Non ICU atau ruang isolasi hampir 90 persen, tepatnya 86,7 persen. “Per Hari ini, BOR ICU 76,4 persen dan BOR non ICU 86,7 persen,” katanya saat dikonfirmasi.

Dengan kondisi BOR diatas 70 persen ini, kebutuhan oksigen (O2) tentu akan semakin tinggi. Namun demikian, pihaknya menyebut kalau pasokan oksigen masih mencukupi, bahkan pasokannya masih lancar. “Untuk oksigen aman, pasokan lancar,” katanya singkat.

Baca juga:  Naik dari Sehari Sebelumnya, Jumlah Kasus COVID-19 Baru dan Korban Jiwa

Di tengah kondisi yang masih terjadi peningkatan kasus, pihaknya menghimbau kepada masyarakat, agar terus taat mengikuti protokol kesehatan, ikuti saran dan ketentuan dari pemerintah. Bagi masyarakat yang belum divaksin, disarankan agar datang ke tempat-tempat vaksinasi  supaya target pemerintah terkait kekebalan kelompok bisa segera tercapai.

Terkait penanganan kasus di Bali, Menurut Kepala Dinas Kesehatan Bali, dr Ketut Suarjaya, pihaknya berusaha menjaga ketersediaan tempat isolasi, terutama ketersediaan tempat tidur.

Baca juga:  Dari Pemerintah Diminta Tiadakan Libur Akhir Tahun hingga 61 Persen Kabupaten/Kota Jumlah Kasus COVID-19 di Bawah 50 Orang

Untuk itu, pihak RS sudah komit, kalau masih terjadi peningkatan terus, tempat tidur non COVID akan dialihkan untuk penanganan COVID. Minimal 30 persen paling tidak ketersediaan tempat tidur harus dilakukan untuk penanganan COVID-19. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN