DENPASAR, BALIPOST.com – Anggota DPR RI I Gusti Agung Rai Wirajaya mengatakan, saat ini banyak yang tidak memahami Pancasila dan UUD 1945. Padahal, UUD 1945 khususnya sudah dilakukan perubahan sebanyak 4 kali. Kemudian masalah yang sangat penting menyangkut Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Yang sangat penting masalah bhineka ini, dimana ada muatan SARA, muatan agama, muatan etnis itu muncul kembali,” ujarnya usai menjadi pembicara dalam Pakemnas IX Peradah Indonesia di Denpasar, Jumat (10/3).

Baca juga:  Polemik OTT di Pura Tirta Empul, Persoalan Sebaiknya Diselesaikan Adat

Menurut Rai Wirajaya, kebhinekaan bangsa sempat terusik lewat kasus penistaan agama yang menyeret calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Pihaknya berharap, saat Pilkada Jakarta selesai akan dapat menurunkan tensi pihak-pihak yang terlibat untuk menghindari perpecahan lebih jauh lagi.

“Kami bertugas untuk terus menerus melakukan sosialisasi sebagai anggota DPR RI. Ini sangat penting sekali bagi keutuhan NKRI dan keberagaman dalam bhineka tunggal ika,” tandasnya.

Baca juga:  Manajemen Arema Mohon Maaf ke Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan

Pakemnas sendiri menghadirkan banyak tokoh-tokoh penting sebagai pembicara selain Rai Wirajaya dari bidang politik. Diantaranya, Dirjen Bimas Hindu dan Ketua Dharma Adhyaksa PHDI Pusat, Ketua PHDI Pusat, Pimpinan Kelompok Media Bali Post, Pendiri The Ary Suta Center, Staf Khusus Presiden, Direktur Fasilitasi Politik Dalam Negeri Kemendagri, Akademisi dari Jakarta, dan Deputi II Kementrian Pemuda dan Olahraga. Sedikitnya ada 100 kader Peradah, yang 16 diantaranya dari Bali mengikuti acara ini. (Rindra Devita/balipost)

Baca juga:  Lima Bulan Putus, Pembangunan Jembatan Tukad Medaum Dianggarkan 2019
BAGIKAN