Drs. Ketut Sambereg. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pendiri utama Perkumpulan Pendidikan Nasional (Perdiknas) yang mengelola Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas), Drs. Ketut Sambereg, Jumat malam (1/1) berpulang. Almarhum meninggal dengan tenang dalam usia 88 tahun.

Ketut Sambereg yang menghabiskan masa tuanya dengan hobi bertani dan berkebun ini meninggal karena faktor usia. Putra almarhum, Prof. Gede Sri Darma, DBA, Sabtu (2/1) mengungkapkan ayahnda tercinta meninggal sekitar pukul 20.50 WITA di rumah sakit.

Jenazah almarhum kini disemayamkan di rumah duka Jl. Tukad Badung XII No. 88 A, Renon. Upacara pengabenan akan dilakukan Selasa (5/1) di Krematorium Cekomaria Peguyangan Denpasar.

Baca juga:  Dari Alarm untuk Masyarakat! hingga Klungkung Perketat Prokes Kegiatan Adat dan Agama

Atas nama keluarga besar, Prof. Gede Sri Darma minta maaf kepada kerabat, rekan sejawat jika selama hidup almarhum ayahndanya pernah berbuat kesalahan. Bagi keluarga besar Ketut Sambereg dan Undiknas University beliau adalah tokoh panutan dalam disiplin, sosok pekerja keras dan mengutamakan pendidikan sebagai aset utama anak bangsa.

Makanya dia menyebut Ketut Sambereg dan Prof. AAN Gorda (alm) adalah dwi tunggal yang mengantarkan Undiknas seperti sekarang ini. Sekalipun memasuki usia senja, suami tercinta Ni Nyoman Kundri ini tak mau berhenti bergerak.

Baca juga:  Tambahan Kasus COVID-19 Nasional Hampir 800 Orang

Almarhum selain mencurahkan perhatian kepada 9 cucunya juga suka berkebun dan bertani. Bahkan  Sambereg dan Ni Nyoman Kundri tak pernah absen menghadiri undangan acara wisuda dan dies natalis Undiknas.

Ketut Sambereg dan AAN Gorda adalah dua tokoh pendiri Perdiknas Denpasar yang mendirikan Undiknas. Undiknas didirikan 17 Februari 1969, awalnya sebuah akademi di bidang perbankan yang bernama Akademi Bank disingkat AKABA.

Pada tahun 1976, akademi ini berganti nama menjadi Akademi Keuangan dan Perbankan, dengan singkatan nama tetap AKABA. Dalam rangka memperluas cakupan program pendidikan yang diselenggarakan oleh AKABA, pengembangan kelembagaan dilakukan 1980 dengan perubahan AKABA menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Keuangan  (STIK) Denpasar di Jl. Tukad Yeh Aya. Pada 1984, STIK Denpasar meningkatkan status menjadi universitas yaitu Undiknas. (Sueca/balipost)

Baca juga:  Kasus Anjing Rabies di Denpasar Bertambah
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *