Petani di Desa Suana, Kecamatan Nusa Penida panen rumput laut. (BP/kmb)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Warga Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, kian optimis dengan perkembangan rumput laut. Warga yang menekuninya sudah semakin bertambah, sejalan dengan hasilnya yang semakin menjanjikan.

Bahkan, menurut penuturan Perbekel Lembongan I Ketut Gede Arjaya, Minggu (23/2), saat ini sudah ada sekitar 200 KK warga Desa Lembongan yang terjun langsung membudidayakan rumput laut. Arjaya mengatakan, pihaknya mendorong warga tidak produktif di bidang pariwisata, terjun kembali untuk melakukan budi daya rumput laut.

Baca juga:  Jelang Nataru, Polisi Fokus Amankan Tempat Wisata di Nusa Penida

Ini juga sesuai dengan komitmen pemerintah daerah yang ingin membangkitkan kembali budi daya rumput laut di Lembongan, yang sempat tenggelam oleh geliat perkembangan pariwisata. Dari warga yang sudah terjun langsung ke pertanian rumput laut, dikatakan sudah mulai berproduksi.

Hasil produksinya bervariasi. Ada yang menghasilkan rata-rata 300 kg sampai 500 kg per bulan dalam musim panen terakhir. Bahkan, kalau musimnya bagus bisa menghasilkan 700 kg per bulan.

Baca juga:  Bupati Suwirta "Habisi" Swalayan 24 Jam

Arjaya menambahkan, mereka juga sudah membentuk dua kelompok tani rumput laut. Ini untuk memudahkan komunikasi langsung dari pihak desa kepada para petani rumput laut. Namun, ada juga yang bergerak sendiri dalam melakukan budi daya.

Saat ini rumput laut di tingkat petani dihargai Rp 18 ribu per kg. Terkait kendala budi daya, dia menyebutkan petani masih kesulitan jika dihadapkan pada masalah hama dan masa rontok. (Bagiarta/balipost)

Baca juga:  Dua Hari Sebelum Nyepi, Belum Terjadi Peningkatan Penyeberangan di Sanur
BAGIKAN