DBD
Ilustrasi. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Selain COVID-19, masyarakat Bali kini juga harus mewaspadai penyakit demam berdarah (DB). Apalagi, sekarang ada kecenderungan peningkatan kasus yang cukup signifikan.

Masyarakat pun diminta melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). “Kita jangan lengah, bahwa yang mengancam kita ini juga DB yang sudah menjadi endemi. Jadi, harus dilakukan PSN serentak dan terus menerus,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya di Denpasar, Senin (11/5).

Baca juga:  Sejumlah Wisman Uji Coba "Tourist Levy"

Suarjaya menambahkan, tren kasus DB meningkat bila dibandingkan tahun lalu. Data hingga bulan Mei 2020, tercatat 7.092 penderita DB di Bali.

Terbanyak ada di Buleleng sebanyak 2.395 kasus, kemudian disusul Badung sebanyak 1558 kasus dan Gianyar 1.039 kasus. Jika dilihat jumlah kasus per bulan, tampak ada peningkatan yang cukup signifikan dari bulan Januari.

Kendati ada peningkatan kasus, angka kematian akibat DB disebut masih kecil. Secara keseluruhan tercatat sebanyak 16 orang, yang 5 diantaranya dari Buleleng. “Masih sangat kecil sih, di bawah 1 persen. Tetapi jangan diabaikan. Namanya kematian, sekecil apapun jelek kan,” jelasnya.

Baca juga:  PGRI Sukses Perjuangkan Guru Honorer Jadi P3K dan Sertifikasi

Menurut Suarjaya, DB kini mengancam masyarakat yang berada di rumah. Apalagi dengan adanya COVID-19 sekarang, masyarakat diminta membatasi kegiatan di luar rumah. O

leh karena itu, rumah harus dijamin kebersihannya serta melakukan PSN dan pemberian abate. PSN dinilai lebih efektif ketimbang fogging yang hanya membunuh nyamuk dewasa. “Saya sudah membuat surat edaran untuk melakukan PSN,” jelasnya. (Rindra Devita/balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *