Petugas melakukan disinfeksi di lokasi karantina naker migran Tabanan. (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Dua dari 12 hotel maupun penginapan yang dijadikan tempat karantina tenaga kerja (naker) migran asal Tabanan sudah mulai terisi sejak beberapa hari terakhir. Jumlah pekerja migran yang berdatangan pun dipastikan akan terus bertambah.

Selama menjalani masa karantina, pekerja migran yang sudah berada di tempat karantina tersebut akan mendapatkan pengawasan oleh Satgas. Dimana di masing-masing tempat karantina ini dilengkapi dengan posko pengawasan dengan anggota dari Satpol PP, Polri maupun TNI, Dinas Kesehatan, BPBD dan melibatkan pecalang maupun desa adat.

Pengawasan tak sebatas memantau kegiatan yang dilakukan PMI, tapi juga memberikan motivasi dan memeriksa kesehatannya setiap hari. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus kabupaten Tabanan melalui juru bicaranya yang juga Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Putu Dian Setiawan saat dikonfirmasi Senin (20/4) mengatakan selama menjalani masa karantina, mereka diwajibkan untuk berjemur dan berolah raga.

Baca juga:  Putus Penyebaran COVID-19, Ini yang Harus Dilakukan

Hal itu dilakukan untuk menjaga imunitas tubuh agar tetap bugar. Dan kegiatan olah raga senam ini melibatkan guru olah raga. Begitupun untuk kegiatan penyemprotan desinfektan juga dilakukan. “Jadi sudah ada protap kegiatan bagi mereka (pekerja migran) saat menjalani masa karantinanya,” terangnya.

Begitupun penerapan social distancing, penggunaan masker jika keluar kamar maupun rutin mencuci tangan juga berlaku bagi mereka selama di hotel maupun di penginapan. Dan selama menjalani masa karantina 14 hari, para pekerja migran ini juga dilarang untuk sementara waktu menerima tamu/keluarga.

Baca juga:  Tampung ABK Pesiar dari Luar Bali, Grand Inna Bali Beach Jadi Lokasi Karantina

Jika membutuhkan sesuatu yang tidak disediakan oleh pihak hotel, yang bersangkutan bisa melapor pada petugas jaga posko. “Keluarga bisa mensupport makanan tetapi tidak bertemu,” ucapnya.

Para pekerja migran tentu saja diminta kerjasamanya untuk mematuhi aturan protokol isolasi mandiri sehingga semua proses berjalan dengan baik dan segera selesai dan bisa berkumpul dengan keluarga dan sehat. “Ini semua upaya menjaga warga tabanan tetap sehat dan terhindar dari COVID-19,” terangnya.

Baca juga:  Sudah Jalani Karantina 14 Hari, Naker Migran Asal Karangasem Dikonfirmasi Positif COVID-19

Sementara terkait perkembangan COVID-19 di Tabanan, dilaporkan satu pasien konfirmasi positif sudah dinyatakan sembuh. Yang bersangkutan adalah pekerja migran sebelumnya mendapatkan perawatan di RS Bali Mandara Denpasar. “Satu pasien positif sudah sembuh, kini masih empat pasien menjalani perawatan, satu di BRSU Tabanan, satu di UPTD RS Nyitdah Kediri dan dua orang lagi di RSPTN Udayana. Kondisinya stabil, semoga cepat bisa sembuh juga,” ucapnya.

Dan untuk jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 26 orang dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 10 orang. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *