Suasana mapepada serangkaian IBTK di Pura Agung Besakih. (BP/nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Menjelang puncak Karya  Tawur Labuh Gentuh dan Ida Bhtara Turun Kabeh (IBTK) pada Purnama Kedasa, Selasa (7/4), Desa Adat Besakih melaksanakan upacara mapepada pada, Senin (6/4).

Pelaksanaan upacara mapepade dilakukan di Padama Tiga Pura Penataran Agung Besakih. Ketua Panitia Karya IBTK, Jro Mangku Widiartha, Senin (6/4) kemarin mengungkapkan, sarana wewalungan yang dipergunakan saat upacara mapepade, diantaranya, kebo, sapi, kamping, penyu, bebek, angsa dan ayam.

Baca juga:  Bupati Karangasem Sapa Umat Muslim di Masjid Ar Rahman Karang Cermen

Kata dia, pelaksanaan upacara mapepade ini, bertujuan untuk menyucikan atau menyempurnakan semua binatang dari bhuta supaya bisa  kembali menjadi dewa. “Untuk sarana upacara mapapepade sama seperti sebelumnya. Tidak ada pengurangan sarana banten. Mapepade sendiri dilakukan oleh unsur-unsuk pokok krama Desa Adat Besakih saja agar tidak melibatkan orang banyak,” ucap Jro Mangku Widiartha.

Widiartha, menambahkan, untuk pelaksanaan upcara pada puncak IBTK besok mulai dilakukan pukul 09.00 WITA. Upacara yang dilakukan, adalah upacara muspayanga Ida Bhatara Turun Kabeh dan muspayang ida bhatara turun ke peselang. “Kita harap pelaksanaan upacara sampai dengan nyineb berjalan dengan lancar di tengah situasi seperti sekarang ini,” katanya.

Baca juga:  Situasi Pandemi, Puncak Karya IBTK Besakih Tak Libatkan Banyak Umat

Lebih lanjut dikatakannya, setelah upacara puncak IBTK, pada Rabu (8/4) katuran penganyar dari Kabupaten Buleleng, Kamis (9/4) penganyar dari Kota Denpasar, Jumat (10/4) penganyar dari Gianyar, Sabtu (11/4) penglemek dari Jembrana, Minggu (12/4) penganyar dari Badung, Senin 13/4) penganyar dari Karangasem, dan Selasa (14/4) saat upacara nyineb penganyar dari Klungkung. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN