Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. (BP/WHO Document)

JENEWA, BALIPOST.com – Sejak ditetapkan sebagai pandemi oleh World Health Organization (WHO), meluasnya penyebaran COVID-19 di seluruh dunia meningkat berlipat-lipat dalam sebulan terakhir. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan.

Bahkan, menurut Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam briefingnya lewat video conference pada Kamis (2/4) waktu setempat, diprediksi dalam satu atau dua hari ke depan, kasus COVID-19 akan mencapai pencapaian baru. Yakni 1 juta warga dunia akan terjangkit. Diprediksi pula, kematian akibat COVID-19 akan mencapai 50 ribu kasus.

Baca juga:  Masuk Desa Tonja Wajib Pakai Masker, Ini Sanksinya Jika Tak Pakai

Dikatakannya, COVID-19 mencetak dua sejarah baru di dunia kesehatan modern, sebab ini merupakan pertama kalinya coronavirus bisa menyebabkan pandemi. Virus ini pun merupakan yang jenis baru.

Virus ini, yang 3 bulan lalu tidak diketahui keberadaannya, telah mengekspos betapa lemahnya dan tidak terstandarnya sistem kesehatan dan sosial. Juga tidak siapnya masyarakat dan adanya jurang pemisah rantai suplai dan sistem penting lainnya. “Kita harus mempersiapkan sistem kesehatan dalam menghadapi kasus dalam jumlah banyak, bahkan jika kita memiliki layanan kesehatan dasar,” jelasnya.

Baca juga:  Tambahan Kasus COVID-19 Nasional Tetap di Atas 4.000 Orang, Bali Juga Masih di 10 Besar

Berdasarkan data WHO per 2 April 2020, tercatat sebanyak 896.450 kasus di seluruh dunia. Kasus kematian meningkat 45.526 korban jiwa. Kawasan Eropa mendominasi kasus positif dengan angka 503.006 dengan kematian mencapai 33.604 jiwa. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN