Suasana rumah duka pendaki Gunung Batur yang tewas setelah jatuh ke jurang, Minggu (8/3). (BP/Istimewa)

GIANYAR, BALIPOST.com – Suasana duka menyelimuti rumah Ida Bagus Eka Andyka Arcana di Gria Kelodan Lingkugan Pasdalem, Kelurahan Gianyar. Pemuda 24 tahun itu diketahui meninggal usai terpeleset dan jatuh ke jurang saat mendaki Gunung Batur, Kintamani, Minggu (8/3).

Sebelum berangkat ke Batur, sang ibu, Ida Ayu Sri Winten sempat melarang anaknya itu untuk pergi. Ditemui di rumah duka, Sri Winten menjelaskan pemuda yang akrab disapa Gus Eka itu merupakan anak pertamanya.

Baca juga:  Ubud Dinobatkan Jadi Destinasi Internasional Terbaik Keenam

Diakui sebelum anaknya itu berangkat, ia sempat melarang untuk mendaki karena cuaca tidak mendukung. “Kemarin sempat saya larang saat mau berangkat, tetapi katanya dia sudah janji sama teman-teman untuk mendaki,” jelasnya sambil berkaca-kaca.

Dikatakan saat ini jenazah anak pertamanya itu masih dititipkan di Ruang Jenazah Rumah Sakit Sanjiwani Gianyar. Untuk prosesi pengabenan, diperkirakan akan dilangsungkan setelah hari pegat uwakan. “Prosesinya belum pasti kapan, yang pasti nanti habis pegat uwakan dan akan dilakukan di gria ini,” paparnya.

Baca juga:  Pujawali di Kahyangan Jagat Pura Agung Gunung Raung

Sementara kakak sepupu korban, Ida Bagus Ananda Manuaba mengatakan sudah mengetahui bahwa adiknya ini akan berangkat mendaki bersama 8 orang temannya. Diungkapkan bahwa ini kali pertama adiknya mendaki.

“Keluarga tahu jam 11 tadi malam, dia minta izin mendaki sama ibunya. Sudah dilarang tapi bersikeras untuk mendaki. Kemudian temannya jam 5 pagi tadi mengubungi ibunya, bahwa adik saya jatuh di lereng gunung. Belum dievakuasi saat itu, dan dievakuasi sekitar jam setengah 6 oleh petugas. Saat itu juga bahwa adik saya sudah  dinyatakan meninggal,” paparnya. (Manik Astajaya/balipost)

Baca juga:  Sakral, Tradisi Ini Ditetapkan Warisan Budaya Tak Benda
BAGIKAN