Wisatawan mengunjungi Tanah Lot. (BP/dok)

TABANAN, BALIPOST.com – Dampak penyebaran virus Corona terhadap penurunan kunjungan wisatawan diakui cukup signifikan. Pasalnya, sejumlah negara menutup akses keluar-masuk negara tersebut. Kondisi ini tentu membuat sejumlah obyek wisata ketar-ketir.

Misalnya saja di DTW Tanah Lot, desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan.

Alhasil pihak manajemen Tanah Lot pun untuk tahun 2020 merevisi target kunjungan. Diakui Manager Operasional DTW Tanah Lot I Ketut Toya Adnyana, kunjungan wisatawan ke Tanah Lot menurun.

Baca juga:  Vouk Hotel, Tawarkan Keindahan Pemandangan Samudera India untuk Wisatawan

Dari yang biasanya per hari rata-rata diangka 6.000 sampai 7.000 per hari, kini hanya diangka 4.000-5.000 per hari. Bahkan untuk wisatawan China saat ini nihil. “Kita bisa bilang nihil karena hanya terlihat 1-2 orang, biasanya ramai,” ujarnya Selasa (3/3).

Dan untuk kunjungan wisatawan saat ini, lanjut kata Toya Adnyana masih seimbang antara domestik maupun asing. Wisatawan asing ada yang dari India, Australia dan sejumlah negara lain. “Wisatawan domestik biasanya di angka 60 persen dan asing 40 persen atau pun sebaliknya,” terangnya.

Baca juga:  Musim Angin Barat, DTW Tanah Lot Terima Sampah Kiriman

Dengan kondisi pariwisata saat ini di tahun 2020 dari kunjungan yang awalnya ditarget 3 juta akan direvisi. Namun untuk jumlah revisi masih harus dirapatkan dalam evaluasi yang digelar setiap 1 semester.

Tak hanya itu saja, rencana kenaikan harga tiket juga ditunda sementara. DTW Tanah Lot berencana bakal naikkan harga tiket mulai April 2020.

Di sisi lain upaya menggeliatkan kunjungan wisatawan khususnya domestik, DTW Tanah Lot dalam waktu dekat yakni pada tangal 13,14 dan 15 Maret akan menggelar festival. Namun target kunjungan dari festival ini, belum berani ditentukan. “Harapan kita ya ramai, untuk festival kita tengah persiapan,” jelasnya. (Puspawati/balipost)

Baca juga:  Rendah, Kesadaran Wisdom Berasuransi
BAGIKAN