Simulasi penanganan Corona digelar di RSUP Sanglah, Rabu (12/2). (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menjawab pertanyaan masyarakat terkait kesiapan rumah sakit di Bali bila ada pasien yang disinyalir terinfeksi virus corona. Kendati sampai saat ini belum ada yang dinyatakan positif.

Meskipun ada sejumlah pasien yang dirawat di ruang isolasi dengan status dalam pengawasan terkait virus dari Wuhan, Tiongkok itu. “Walaupun sebelumnya disinyalir ada yang mempunyai suhu badan tinggi, tapi sampai saat ini di Bali belum ada yang positif. Memang sedang menunggu lagi 2 yang sedang diuji lab di Jakarta,” ujar pria yang akrab disapa Cok Ace ini usai memimpin Rapat Koordinasi Kesiapan Siagaan Menghadapi Virus Corona di Praja Sabha, Kantor Gubernur Bali, Selasa (3/3).

Baca juga:  Bali Dapat Prioritas, 70 Persen Penduduk akan Divaksinasi COVID-19

Pihaknya berharap hasil laboratorium kedua pasien itu negatif virus corona. Namun demikian, Cok Ace menegaskan Bali harus selalu siap dengan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Antara lain kesiapan terkait kesediaan fasilitas berupa ruang perawatan atau tempat tidur untuk pasien.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya mengatakan di RSUP Sanglah saat ini ada 2 pasien yang dirawat di ruang isolasi. Kemudian 1 pasien di RS Wangaya dirujuk ke BRSU Tabanan, 3 pasien di RSUD Sanjiwani, dan 1 pasien di RSUD Mangusada. Semuanya masih dalam pengawasan. “Ada yang dari dalam negeri, ada juga dari luar negeri. Yang dari luar negeri ada 5, di Gianyar 3, di Sanglah ada 1, Badung 1,” ujarnya.

Baca juga:  Bali Gencar Ubah Perilaku Masyarakat agar Taat Prokes

Namun, informasi terakhir 1 pasien warga negara Jepang di RSUD Mangusada sudah dibawa ke RSUP Sanglah sehingga di Sanglah saat ini ada 2 pasien WNA dari Jepang. Sedangkan 3 WNA di RSUD Gianyar masing-masing 1 dari Rusia dan 2 dari Denmark.

Saat ini, RSUP Sanglah sudah menyiapkan 4 ruang isolasi dan ruangan lainnya dengan 18 bed, 1 ruang isolasi dan ruangan lainnya yang terstandar dengan 10 bed di RSUD Sanjiwani Gianyar, dan 2 ruang isolasi dan ruangan lainnya yang terstandar dengan 7 bed di BRSU Tabanan.

Ruang isolasi di RSUD Gianyar dikatakan sedang dalam perbaikan, namun segera akan bisa dipergunakan. “Tentu kalau kita tanyakan koq sedikit sekali. Ini akan bisa terus dikembangkan andaikata ada tuntutan-tuntutan yang terus meningkat,” imbuhnya.

Baca juga:  BPR Lestari Bali Bukukan Aset 5,1 Triliun di Akhir Tahun 2018

Cok Ace menambahkan, beberapa skenario juga sudah disiapkan bersama Dinas Kesehatan andaikata ada lonjakan pasien dan membutuhkan ruang perawatan hingga di atas 50. Ataupun sampai di atas 100 dan 200. Apa yang harus dilakukan sudah ada dalam skenario.

Dengan kata lain, Bali sudah siap menghadapi kemungkinan-kemungkinan itu. “Skemanya sudah ada, kita coba memanfaatkan secara maksimal ketiga rumah sakit rujukan ini dulu. Kemungkinan terburuk andaikata pun kita harus memblok satu RS untuk penanganan corona di Bali, itupun akan kita lakukan,” paparnya. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN