Upakara Mapepada digelar di Pura Luhur Batukau menjelang puncak karya agung Pangurip Gumi, Selasa (18/2). (BP/ara)

TABANAN, BALIPOST.com – Dua hari menjelang puncak karya agung pangurip gumi di Pura Luhur Batukau, Wongaya Gede, Tabanan, digelar upakara mapepada. Upakara ini bertujuan untuk menyucikan hewan yang akan dijadikan sarana upakara bebantenan.

Wewalungan yang digunakan di antaranya tiga kerbau, kambing, babi, penyu, serta binatang lainnya.Upakara mapepada ini digelar di jaba tengah Pura Luhur Batukau yang dipuput Ida Pedanda Gede Made Putra Jnana dari Griya Tuakilang.

Baca juga:  Dari Proses Hukum Tetap Jalan hingga WNA Pukul Hingga Todongkan Pistol ke PSK

Ketua Pantia karya Wayan Arya didampingi Bendesa Adat Desa Wongaya Gede mengatakan, selain kegiatan mapepada, juga digelar beberapa persiapan untuk puncak karya. Misalnya saja pembuatan gayah atau sarana upakara lainnya yang dilakukan krama pangempon Pura Luhur Batukau.

Menjelang puncak karya agung di Pura Luhur Batukau, digelar upakara Mapepada, Selasa (18/2). (BP/ara)

Bukan hanya krama pangempon, krama desa adat di luar pangempon juga ikut dilibatkan. Seperti Desa Adat Tajen dan Cepik yang bertugas membawa wewalungan saat maider (keliling) di areal upacara.

Baca juga:  Warti Ditemukan Tewas Saat Cari Janur

Sementara banjar adat lainnya, ada yang ngayah membuat gayah, seperti Banjar Wongaya Bendul, serta banjar-banjar lainnya di Desa Wongaya Gede dan Tengkudak. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN