DENPASAR, BALIPOST.com – Berawal dari keinginan Wayan Nursidi untuk berbagi dengan sesama, ia yang merupakan salah satu pasien pengobatan tradisional akhirnya mengomersialkan minyak tradisional yang kini bernama Minyak Taru Urip. Nursidi menuturkan awal keinginannya mengomersialkan minyak ini.

Istrinya sempat mengalami sakit dan berobat di pengobatan tradisional dengan menggunakan minyak, hasilnya sembuh. Dari sanalah ia memiliki keinginan untuk membantu sesama dengan memperkenalkan minyak yang diberikan pelaku usadha Bali tradisional.

“Praktisi usadha yang juga teman saya itu menggunakan usadha minyak yang didapat secara turun temurun,” katanya.

Baca juga:  Dihantam Mobil, Pasutri Asal Mendoyo Tewas

Ia bertemu untuk menawarkan agar minyak ini dikomersialkan. “Ada keinginan membantu sesama siapa tahu punya masalah seperti saya. Tapi praktisi itu menolak. Beliau mengatakan minyak ini tidak bagus dikomersialkan karena prinsipnya ingin menolong. Tapi saya mapinunas lagi, saya sampaikan niat ingin berbagi kepada masyarakat, akhirnya diiyakan,” tutur Wayan Nursidi, Direktur CV Pawisik Jagat, Sabtu (12/1).

Sejak awal pendirian perusahaan yaitu 2018, ia komitmen untuk melengkapi legalitas. Mulai dari pembentukan CV, kemudian mencari izin produksi obat tersebut dan nomor POM TR. Semua telah dilengkapi.

Baca juga:  Belum Diatur, Jaminan Kesehatan untuk Pengobatan Tradisional

Minyak serba guna yang terbuat dari bahan herbal seperti kayu kepasilan langka, daun kepasilan, tanaman langka lainnya dan minyak kelapa murni itu kini dikomersialkan ke apotek-apotek. Ia menargetkan seluruh apotek di Bali telah tersedia minyak Taru Urip.

Meski dikomersialkan, namun diedarkannya minyak ini tidak lepas dari tujuannya semula. Yaitu, mengembangkan produk obat tradisional yang berkulaitas dan bermutu, melestarikan warisan tradisi leluhur terkait obat tradisional, meningkatkan pemahaman masyarakat terkait obat tradisional yang merupakan bagian penting dalam upaya menjaga dan memulihkan kesehatan.

Baca juga:  Dari Ribuan Penyehat Tradisional di Bali, Seratusan Baru Kantongi STPT

Karena berasal dari alam, obat tradisional tidak memiliki efek samping. “Kami ingin menjadi perusahaan produsen obat tradisional terbesar dan terbaik di Indonesia yang berbasis pada kearifan lokal, sesuai visi kita,” ujarnya.

Tahun ketiga Minyak Taru Urip ini beredar di masyarakat, Nursidi memuturskan agar dipasarkan melalui reseller. Ia ingin mengajak masyarakat khususnya generasi muda menjadi reseller. “Pembentukan reseller ini juga sekaligus penciptaan lapangan kerja,” imbuhnya. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *