Ni Luh Putu Seriasih menunjukkan Kaliadrem buatannya. (BP/bit)

TABANAN, BALIPOST.com – Berawal dari kegemaran membuat jajan kaliadrem untuk piodalan ataupun hari raya umat Hindu lainnya, Ni Luh Putu Seriasih, warga Banjar Pengembungan, Desa Tegaljadi, kecamatan Marga, Tabanan secara bertahap merintis usaha sampingan yang ditekuninya sejak tahun 2007 silam, yang akhirnya kini menjadi bisnis menjanjikan.

Bahkan, usaha pembuatan jajan kaliadrem yang ditekuninya bersama puluhan warga yang tergabung dalam Kelompok Merta Sari ini diharapkan bisa dijadikan ikon khas Desa Tegaljadi, seiring meningkatnya jumlah permintaan di pasaran. Luh Putu Seriasih tidak menyangka usaha sampingan yang dilakoninya ini perlahan membuahkan hasil dan mampu membuka peluang industri rumahan bagi warga setempat.

Baca juga:  Pemberdayaan dan Pendampingan BRI Sentuh 19.533 Klaster Usaha

Bekerja sebagai staf di Kantor Desa Tegaljadi, Marga, ibu dua anak ini awalnya hanya berniat membantu meningkatkan taraf hidup keluarga dengan iseng memasarkan kaliadrem buatannya ke sejumlah pasar tradisional seperti di Pasar Darmasaba dan Pasar Sibang. Dengan bentuk yang dikreasikan yakni berbentuk segitiga, permintaan kaliadrem buatannya terus meningkat. Bahkan, ia memutuskan merekrut tambahan tenaga untuk bisa memenuhi permintaan konsumen. (Puspawati/balipost)

 

Baca juga:  Proaktif Dorong Inklusi Keuangan, BRI Masuk dalam Fortune Indonesia Change The World
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *