DENPASAR, BALIPOST.com – Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati yang kini menjabat Wakil Gubernur Bali dikukuhkan sebagai guru besar atau professor dosen tidak tetap di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar. Pengukuhan dilakukan Sabtu (21/12).

Menurut Gubernur Bali, Wayan Koster, pengukuhan sebagai guru besar tersebut bukan hanya menjadi kebanggaan bagi keluarga besar ISI Denpasar, tetapi juga Pemerintah Provinsi Bali, bahkan seluruh masyarakat Pulau Dewata. Koster yang merupakan Dewan Penyantun ISI Denpasar hadir dalam pengukuhan yang dilakukan di Gedung Citta Kelangen ISI Denpasar.

Gubernur menyebut dengan menyandang gelar yang baru, Wagub yang akrab disapa Cok Ace ini, diharapkan dapat lebih berkontribusi terhadap institusi, bahkan kepada bangsa dan negara. Lebih lanjut, Gubernur Koster manyampaikan gelar ini menjadi idaman, bukan saja bagi kalangan akademisi, tetapi juga bagi setiap orang. Sebab, merupakan jabatan strata tertinggi di dunia pendidikan.

Baca juga:  Pengungsi Bingung Lunasi Hutang, Komisi VIII DPR Desak Perbankan Turun Tangan

Tentunya tidak mudah untuk mendapat gelar tersebut. Berbagai persyaratan pastinya harus dipenuhi untuk dapat menyandang gelar itu.

“Bentuk pengabdian yang tersurat dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, menjadi poin penting untuk dapat memperoleh gelar tertinggi tersebut,” kata Gubernur yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali.

Menyandang gelar guru besar adalah amanah sebagai putra terbaik bangsa di bidangnya. Setiap penerima gelar guru besar memiliki tanggung jawab moral, setidaknya harus lebih peka dalam mengamati sekaligus berkontribusi terhadap kemajuan bangsanya.

“Menurut saya, guru besar juga harus bersinggungan langsung dengan kehidupan masyarakat, karena kemampuan ilmu dan pengetahuan yang dimiliki harus teraplikasi secara tepat sasaran di beragam bidang yang ada,” ujar orang nomor satu di Provinsi Bali, yang juga berprofesi sebagai dosen tersebut.

Baca juga:  Gubernur Koster Sebut Masih Ada Budaya Bali Terpendam

Gubernur Koster mengatakan dengan telah dikukuhkannya Cok Ace, tentu akan banyak pemikiran yang nantinya lebih memberikan manfaat dalam upaya mempercepat pencapaian Visi Pembangunan Bali menuju Bali Era Baru. “Semua upaya gigih beliau hendaknya dapat dijadikan tauladan oleh masyarakat Bali, sehingga ke depannya akan terlahir lebih banyak lagi guru besar di Bali,” harapnya.

“Mengakhiri sambutan ini, saya atas nama pribadi, pemerintah dan masyarakat Bali mengucapkan selamat atas pengukuhan Prof Dr Ir Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati MSi sebagai guru besar ISI Denpasar, semoga ilmu pengetahuan yang dimiliki dapat disumbangkan untuk kemajuan Bali, bangsa dan negara,” ujar Gubernur Koster, menekankan.

Sementara itu, Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Gede Arya Sugiartha, S.SKar M.Hum melaporkan bahwa pengajuan Cok Ace sebagai guru besar pada program arsitektur telah melalui proses tes yang sangat ketat. Telah dilakukan penilaian oleh pihak-pihak terkait, baik dari Kemeristekdikti, para penguji guru besar dan para pakar lainnya.

Baca juga:  Digelar Secara Terbatas, Unud Kukuhkan 10 Guru Besar

Prof Arya menyampaikan, dengan dikukuhkannya Cok Ace sebagai profesor, maka ISI Denpasar kini tercatat memiliki 9 guru besar. Untuk itu, ia berharap sebagai keluarga baru dari ISI Denpasar, Cok Ace dapat memberikan sumbangan pemikiran dan pembelajaran terbaik bagi mahsiswa ISI Denpasar, sehingga pada gilirannya dapat melahirkan SDM yang berkualitas.

Pada kesempatan tersebut, Prof Dr Ir Tjok Oka Artha Ardana Sukawati MSi menyampaikan orasi ilmiah yang berjudul “Padma Bhuwana: Sebuah Pendekatan Pembangunan Bali Berbasis Budaya.” Orasi ini merupakan buah pemikiran dan pandangan akademis terhadap pembangunan Bali dalam interelasinya dengan pariwisata, aristektur serta nilai kearifan lokal. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *