Puri Kauhan Ubud meluncurkan website untuk memberikan akses bagi masyarakat mempelajari peninggalan leluhur Puri Kauhan Ubud. (BP/nik)

GIANYAR, BALIPOST.com – Keluarga besar Puri Kauhan Ubud meluncurkan situs web www.purikauhanubud.org, dalam kegiatan yang berlangsung Rabu (20/2) sore. Peluncuran website ini dilaksanakan oleh Dirjen Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Dr. Hilmar Farid.

Peluncuran situs juga dirangkaikan dengan rembug sastra mengenai salah satu lontar milik puri. AA GN Ari Dwipayana selaku pemrakarsa acara menerangkan bahwa keluarga Puri Kauhan Ubud bermaksud untuk merawat kembali sejarah serta peninggalan leluhur. Upaya ini juga dimaksudkan untuk menarik generasi muda untuk mencintai warisan leluhur.

Baca juga:  Penghitungan Sementara di Denpasar, Mantra-Kerta Dominasi 68,43 Persen

Mempertimbangkan hal tersebut pihaknya membuat terobosan dengan mengeluarkan situs web www.purikauhanubud.org. “Harapan kami ini bisa menjadi media pembelajaran untuk semua pihak tidak hanya keluarga puri, tetapi juga bagi para peneliti, kalangan muda, termasuk juga para akademisi,” katanya.

Upaya ini juga dimaksudkan agar apa yang diwarisi tidak terhenti pada satu generasi. Namun warisan leluhur tersebut bisa terus berkembang sehingga tetap eksis. “Kami ingin apa yang kami warisi itu tidak berhenti pada sebuah hal yang mati. Pengetahuan yang ada ini juga agar tidak hanya dinikmati oleh keluarga tapi juga bisa berbagi kepada masyarakat Ubud dan Bali sehingga sumber pengetahuan ini menjadi alternatif pengetahuan, yang mencerdaskan masyarakat,” katanya.

Baca juga:  BRI Implementasikan Hybrid Bank

Sementara itu Dirjen Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Dr. Hilmar Farid mengapresiasi upaya Puri dalam tetap menjaga eksistensi warisan leluhur. “Ini pertama peluncuran website sebagai digitalisasi dari lontar miliki keluarga puri, yang sekarang ini bisa diakses langsung oleh publik,” katanya.

Ia menilai upaya ini sangat penting di tengah perubahan zaman. Dikatakan pula saat ini teknologi menjadi faktor penggerak perubahan zaman. “Karena kita hidup pada suatu jaman yang perubahannya sangat cepat, dan kita tahu perubahan yang sangat cepat ini faktor penggeraknya adalah teknologi. Makanya saya dukung upaya ini,” ucapnya. (Manik Astajaya/balipost)

Baca juga:  Penyu Hijau Makin Rajin Bertelur di Pantai Candidasa 
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *