BANYUWANGI, BALIPOST.com – Unit Laka Satlantas Polres Banyuwangi masih menyelidiki penyebab pasti tabrakan adu jangkrik dua bus malam Bali Radiance jurusan Surabaya-Denpasar dan bus Tiara Mas jurusan Denpasar-Surabaya di Jalan Raya Watudodol, Desa Ketapang, Kalipuro, Banyuwangi, Kamis (27/12) dini hari. Sopir Tiara Mas, Arifin Siregar (35), asal Bekasi Barat, Jabar, justru kabur. Polisi masih memburunya.

Sementara sopir Bali Radiance Galih Sumantri (37), memilih menyerahkan diri pasca-kejadian. “Kami masih memburu sopir bus Tiara Mas yang kabur. Pengurus busnya sudah kita hubungi,” kata Kepala Unit Laka Satlantas Polres Banyuwangi Ipda Ardi Bhita Kumala.

Baca juga:  Banyuwangi Tour de Ijen 2017, Pebalap Taklukan Lintasan 533 Kilometer

Ardi menambahkan, pihaknya sudah melakukan tes urine bagi sopir bus Bali Radiance, yang menyerahkan diri. Hasilnya, negatif menggunakan obat terlarang atau alkohol.

Pihaknya menduga, kecelakaan maut ini akibat sopir yang ugal-ugalan. Hasil pemeriksaan sopir Bali Radiance, pengemudi asal Malang itu melanggar marka jalan saat menyalip truk.

Saat bersamaan, dari arah depan muncul bus Tiara Mas. Tabrakan tak terhindarkan. “Kami menunggu tim Traffic Accident Analyst Polda Jatim untuk melakukan olah TKP ulang. Jadi diketahui pasti penyebab kecelakaan,” kata Ardhi.

Baca juga:  Densus Tangkap Terduga Teroris di Banyuwangi

Sementara itu salah satu korban selamat, Mahmudi (33) asal Desa Nglingi bareng, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jatim mengaku bus Tiara Mas yang ditumpanginya tidak terlalu ngebut saat berangkat dari Denpasar, pukul 19.00 WITA. Seluruh tempat duduk penuh.

Saat kejadian, rata-rata penumpangnya tertidur. “Kami 12 orang dari Bojonegoro. Rencananya mau pulang tahun baruan,” kata pekerja proyek ini.

Sesaat sebelum tabrakan, Mahmudi kebetulan terbangun. Dia melihat detik-detik sebelum tabrakan. “Bus yang saya tumpangi melaju tak terlalu kencang. Lalu, dari depan ada bus Bali Radiance yang oleng. Lalu, bus yang saya tumpangi banting ke kanan dan ditabrak bagian belakang. Lalu, bus terguling dan menghantam tembok,” kisahnya.

Baca juga:  Kembali, BRI Jadi Merek Bank Paling Bernilai di Indonesia

Dua penumpang yang tewas duduk di bagian belakang, persis yang dihantam moncong bus dari arah berlawanan. Hingga Kamis siang, para korban masih dirawat di RSUD Blambangan, Banyuwangi.

Dua korban yang meninggal rencananya diberangkatkan ke kampung halaman. Masing-masing Marwi (41) dan Ahmad Nizar (23). Satu lagi korban tewas penumpang bus Bali Radiance Thepink (70), asal Desa Padang sambian, Denpasar Barat. (Budi Wiriyanto/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *