JAKARTA, BALIPOST.com – Tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), dibantu oleh tim dari TSIB Singapore melanjutkan pencarian CVR dengan menggunakan Kapal Baruna Jaya l. “Tim KNKT, Boeing dan General Electric (GE) sudah memeriksa bagian pesawat yang sudah diangkat dan dibawa ke Balai Teknologi Keselamatan Pelayaran (BTKP) untuk identifikasi posisi bagian pesawat,” kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono di Jakarta, Rabu (7/11).

Soerjanto menjelaskan, bagian yang sudah ditemukan sebelumnya dan sudah diidentifikasi adalah mesin kiri, main landing gear kanan, bagian dari ekor, bagian badan pesawat pada section 43, 44, 46 dan 48, cockpit oxygen bottle, pintu penumpang depan kiri, dan ujung sayap.

Baca juga:  Pemerintah Putuskan Tidak Berangkatkan Calon Jemaah Haji

Soerjanto menjelaskan, Flight Data Recorder (FDR) menunjukkan bahwa kerusakan penunjuk kecepatan atau Air Speed Indicator (ASI) pada 4 penerbangan terakhir. Pada penerbangan Bali ke Jakarta pesawat tercatat perbedaan Angle of Attack (AOA) indicator.

AOA adalah indicator penunjuk sikap (Attitude) pesawat terhadap arah aliran udara. Perbedaan AOA ini masih terkait dengan kerusakan pada penunjuk kecepatan.

Menurut Soerjanto, Angle of Attack (AOA) sensor, telah diganti di Bali pada tanggal 28 Oktober, setelah pilot melaporkan adanya kerusakan penunjuk kecepatan. Pada penerbangan dari Bali ke Jakarta, kata dia, muncul perbedaan penunjuk AOA dimana AOA sebelah kiri berbeda 20 0 dibanding yang kanan.

Baca juga:  Ratusan Powerbank Dimusnahkan

Meski begitu, pilot melakukan beberapa prosedur dan akhirnya dapat mengatasi masalah dan pesawat mendarat di Jakarta. Keberhasilan pilot menerbangkan pesawat yang mengalami kerusakan ini, jelas Soerjanto, menjadi dasar KNKT memberikan rekomendasi kepada Boeing untuk disampaikan kepada airline di seluruh dunia jika menghadapi situasi yang sama.

Dari data yang sudah dikumpulkan, kata Soerjanto, KNKT sudah dan akan melanjutkan investigasi dengan beberapa agenda, antara lain melaksanakan interview dengan awak pesawat dan pramugari yang melaksanakan tugas terbang dari Manado ke Bali dan ke Jakarta.

Baca juga:  Pemerintah Belanda Resmi Serahkan Ratusan Benda Budaya ke Indonesia

KNKT juga udah melaksanakan wawancara dengan teknisi yang melakukan perbaikan di Manado, Bali, dan Jakarta. Selain itu, mengumpulkan dan mengkaji catatan perawatan pesawat, prosedur perawatan pesawat, catatan pelatihan awak pesawat dan teknisi, prosedur terbang bagi pilot.

AOA sensor yang dilepas di Bali sudah dibawa ke kantor KNKT dan selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan di pabrik pembuatnya di Chicago. KNKT juga merencanakan rekonstruksi penerbangan dan melihat dampak yang timbul dari kerusakan AOA sensor di engineering simulator di fasilitas Boeing di Seattle. (Nikson/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *