Sejumlah anak tukang suun Pasar Badung mengikuti lomba mewarnai dalam Ajang Seni Anak Negeri 2017 di eks Tiara Grosir, Denpasar, Minggu (17/12). (BP/eka)
DENPASAR, BALIPOST.com – Dalam rangka tutup tahun 2017, Komunitas Kanaditya dan Lentera Anak Bali (LAB) menggelar Ajang Seni Anak Negeri (ASAN). Ajang seni ini diikuti sekitar 53 anak-anak tukang suun atau buruh angkut barang di Pasar Badung.

Mereka mengikuti lomba mewarnai, menyanyi lagu daerah, tari tradisional dan modern, membaca, berhitung, serta fashion show. Kegiatan sehari ini digelar di lantai 3 Pasar Badung, eks Tiara Grosir, Denpasar, Minggu (17/12).

Menurut Ketua Panitia ASAN 2017, Asta, kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi komunitas selalu penyelenggara terhadap anak-anak. Ini bertujauan untuk mengembangkan bakat anak-anak dibidang seni, sekaligus menanamkan supaya anak-anak tetap mencintai seni lokal yang ada di daerahnya.

Baca juga:  HUT RI, The Nest Hotel by Danapati Gelar Beragam Lomba

Ia mengutarakan program seperti ini rutin digelar tiap tahunnya tentunya denga tema yang berbeda. Asta menambahkan, Kanaditya merupakan komunitas yang fokus membantu pendidikan dan keterampilan anak-anak tukang suun, berkebutuhan khusus, dan anak-anak yang ditelantarkan oleh orang tuanya. Khususnya pada anak-anak tukang suun yang ada di Pasar Badung ini, komunitas mengajarkan baca, tulis, berhitung dan budi pekerti.

Mereka juga diajarkan cara melindungi diri. Itu karena setiap harinya hidup mereka berada dijalanan yang rentan akan tindak kekerasan. Contohnya pelecehan seksual, paedofil dan lainnya. Selain pendidikan, mereka juga dilatih keterampilan. Seperti membuat gantungan kunci, memawarnai gelas, bahkan memasak.

Menyangkut legalitas pendidikan untuk anak didiknya, Asta menerangkan bahwa pihaknya terus berusaha menjalin kerjasama dengan berbagai pihak. “Untuk saat ini kita lagi berusaha biar anak-anak ini tetap bisa bekerja, sekolah plus kejar paket. Karena memang saat ini ijazah dan legalitas sangat penting. Ini yang kita lagi perjuangkan,” imbuhnya.

Baca juga:  Inggris Sebut Penularan COVID-19 Tertinggi di Kelompok Anak-anak

Mewakili Walikota Denpasar, Asisten I Kota Denpasar, Made Toya menyambut baik kegiatan tersebut. Harapannya kegiatan seperti ini dapat dilanjutkan. Karena ini penting bagi anak-anak.

Ia menambahkan, pemerintah Kota Denpasar mensupport program Yayasan LAB dan Komunitas Kanaditya dalam proses pendidikan anak-anak tukang suun Pasar Badung. Support ini telah dilakukan dari tahun-tahun sebelumnya. “Pemerintah Kota Denpasar telah memberikan tempat dan ruang untuk melakukan kegiatan maupun pertemuan agar anak-anak dapat kesempatan mengenyam pendidikan,” jelasnya.

Baca juga:  Penjor Lomba Sentuh Kabel PLN, Pelinggih Kebakaran

Perwakilan Yayasan LAB, Ida Ayu Putu Puniadi menjelaskan bahwa Ajang Seni Anak Negri ini bertujuan untuk melepas tahun 2017 dan menyambut 2018. Dengan kegiatan ini diharapkan di 2018 dapat lebih baik lagi. Ia juga selaku pengajar ini menambahkan bahwa, anak-anak yang ditangani Yayasan LAB sekitar 60 orang. Hampir 90 persen merupakan anak-anak dari tukang suun di Pasar Badung. Mereka berasal dari daerah Kubu, Karangasem. Ia menambahkan, bahwa sejumlah anak didiknya telah disalurkan ke sekolah resmi, sedangkan yang masih tinggal di tempat ini tengah dirangsang untuk bisa ke sekolah formal. (Eka Adhiyasa/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *