Sejumlah penumpang pesawat di Bandara Ngurah Rai, Rabu (29/11). (BP/edi)
MANGUPURA, BALIPOST.com – Pascaoperasional Bandara Ngurah Rai setelah ditutup selama 2 hari, Rabu (29/11), lalulintas penerbangan mulai terjadi. Menurut GM Airnav, Eko Setiawan, untuk penerbangan pertama berangkat pada pukul 16.45 wita, yakni Sriwijaya Air rute Denpasar-Surabaya.

Sedangkan, untuk pesawat yang pertama datang pada pukul 17.50 Wita dari Pudong, china. “Sedangkan dari Jakarta ada Batik air,” tambahnya.

Terkait dengan extra flight atau charter itu prioritas berikutnya. “Kondisi Airnav kita saat ini sudah siap, komunikasi, navigasi, surveillance, semua sudah siap 24 jam. Ternasuk SDM jumlah orangnya kita tambah, Kita sudah siap 100 persen untuk mendukung pembukaan kembali,” ujarnya.

Baca juga:  Diperketat, Pengamanan Pintu Masuk Bali di Gilimanuk

Pihaknya mengatakan untuk jalur penerbangan masih seperti semula. Tetapi memang yang perlu dihindari adalah jalur di atas Gunung Agung dan alur yang terkena sebaran abu vulkanik. Saat ini, situasi di bandara sudah kembali normal. “Dalam 1 jam pihaknya bisa mengatur sebanyak 30 pergerakan pesawat,” sebutnya.

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai Denpasar Bambang Hargiyono, S.Si, mengatakan, terkait informasi metrologi untuk penerbangan, seiring melemahnya badai tropis cempaka yang berada di Selatan Pulau Jawa, sehingga merubah arah angin di atas wilayah Bali. Yang sebelumnya dari utara ke timur laut, sekarang mengarah ke Tenggara. “Kecenderungan ke depan mengarah ke tenggara,” paparnya.

Baca juga:  Biaya Hidup di Bali Makin Mahal

Dijelaskannya, dari hasil pengamatan di Station Metrologi Ngurah Rai terakhir, tidak terdapat abu vulkanik. Informasi sitmap dari MPO Ujungpandang, pergerakan abu vulkanik mengarah dari utara keselatan, kecenderungannya dari barat laut ke tenggara. Demikian juga informasi Satelit Himawari. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *