Rumah I Gede Sugiawan (35) di Banjar Keladian, Desa Pempatan, Rendang, Karangasem ludes terbakar. (BP/nan)
AMLAPURA, BALIPOST.com – Kebakaran menimpa rumah warga Banjar Keladian, Desa Pempatan, Rendang, Karangasem, I Gede Sugiawan (35) yang ditinggal mengungsi. Senin (16/10), saat kembali pulang ke rumahnya di banjar Keladian menemukan rumahnya tinggal puing-puing.

“Saya menemukan rumah sudah ludes terbakar. Api sudah tidak ada yang menyala. Bahkan asap juga sudah tidak ada. Kemungkinan kebakaran terjadi malam atau dini hari tadi (Minggu 15/10),” ungkap pria yang disapa Dangdut itu.

Baca juga:  Awas Gunung Agung, Bupati Giri Prasta Instruksikan Warga Pengungsi Jangan Ditelantarkan

Belum diketahui pasti penyebab kebakaran. Kerugian diperkirakan mencapai 175 juta rupiah. Dua unit mobil pemadam kebakaran tampak diterjunkan ke lokasi untuk memadamkan sisa-sisa api.

Kebakaran pertama kali diketahui I Ketut Partayadnya. Menurutnya, dirinya mengetahui rumah sudah ludes terbakar pada pukul 10.30 Wita. Tidak ada yang mengetahui jam berapa kebakaran terjadi, karena dirinya dan semua warga termasuk pemilik rumah telah mengungsi di Klungkung.

Melihat rumah tetangganya terbakar, dirinya langsung memberitahu warga-warga yang lain yang saat itu berada di rumah mereka, termasuk menghubungi pemilik rumah untuk memberitahu bahwa rumahnya kebakaran.

Baca juga:  Naik dari Sehari Sebelumnya, Jumlah Kasus COVID-19 Baru dan Korban Jiwa

Sementara Kapolsek Rendang Kompol I Nengah Berata mengatakan mendapat informasi sekitar pukul 10.00 Wita dari Jro Mangku Yasa. Rumah yang terbakar itu sudah ditinggal mengungsi ke Klungkung sejak 23 September. Dia juga menjelaskan lampu yang ada di depan rumahnya memang tidak dimatikan dan terus menyala.

Dari keterangan yang dihimpun, Minggu pukul 16.00 Wita, adik iparnya (Gede Sugiawan red), Ni Ketut Metri sempat pulang dan melakukan persembahyangan dirumahnya. Namun saat ini yang bersangkutan masih keluar. “Sore nanti pihaknya baru akan meminta keterangan terhadap yang bersangkutan untuk menanyakan apakah api dupa saat sembahyang sudah sempat dimatikan atau belum. “Sementara ini penyebab kebakaran masih kita lakukan penyelidikan. Kerugian atas kejadian ini diperkirakan mencapai Rp 175 juta rupiah,” ungkap Kompol Berata. (eka prananda/balipost)

Baca juga:  Dari Soal "Sampradaya" Gubernur Koster Angkat Bicara hingga Kasus COVID-19 Meninggal ke-51
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *