GIANYAR, BALIPOST.com – Bupati Gianyar A.A Gde Agung Bharata SH. dan Wakil Bupati Gianyar Made Mahayastra melaksanakan upacara peletakan “Batu Pendem” pada Soma Keliwon Landep, Senin (28/8) malam, di Pura Melanting dan Balai Banjar Lebih Beten Kelod, Desa Pakraman Lebih, Gianyar. Upacara ini disaksikan pinandita dan masyarakat Lebih.

Menurut Kelihan Banjar Adat Lebih Beten Kelod Dewa Gde Piayadnya di dampingi Kelihan Dinas Wayan Wirta Saputra S.Pd., pembangunan Balai Banjar Lebih Beten Kelod yang berlantai dua itu dipersiapkan sejak setahun lalu dengan luas 630 meter persegi. Lantai bawah bangunan tersebut akan difungsikan sebagai Pasar Desa dan lantai atas untuk balai serbaguna serangkaian kegiatan adat.

Baca juga:  Desa Sumita Gelar Karya Mendem Pedagingan dan Tawur Balik Sumpah di Pura Manik Corong

Dalam persiapan pembangunan balai banjar itu masyarakat antusias menyukseskan pembangunan fisik yang direncanakan, terlebih akan dibangun kembali Pura Melanting linggih Ida Bhatara Rambut Sedana, yang kebetulan letaknya berdampingan dengan Balai Banjar. “Kami akan lanjutkan pembangunan ini bertahap, bila rampung diperkirakan menghabiskan 3 Milyard lebih.” terang Dewa Gde Piyadnya.

Selain itu ditegaskan juga pembangunan untuk tahap awal disiapkan dana sebesar Rp. 647.163.000. Sementara kekurangannya akan dilakukan berbagai terobosan agar pembangunan Balai Banjar dapat terwujud walau dikerjakan secara bertahap.

Bupati Gianyar  Anak Agung Gde Agung Bharata usai mepulang Pendem dasar pekelem (peletakan batu pertama) berharap masyarakat terus giat membangun dengan mengedepankan keterbukaan dan semangat persatuan. Bila hal ini dapat diciptakan tokoh Puri Agung Gianyar itu, berkeyakinan seberat dan sebesar apapun pekerjaan yang direncanakan dapat terwujud.

Baca juga:  Wabup Hadiri Mecaru Balik Sumpah di Pura Batur Cemenggaon

Sedangkan Wakil Bupati Gianyar Made Agus Mahayastra mengapresiasi semangat masyarakat Lebih Beten Kelod untuk membangun, apalagi dalam perencanaannya dilakukan secara bertahap dengan mengedepankan struktur yang kuat. “Diyakini apa yang dicita-citakan akan tidak sia-sia, begitu juga Bhakti yang dijalani kehadapan Ida Bhatara yang berstana di Pura Melanting dan Kahyangan Tiga janganlah pernah surut, bila dilakukan dengan serdha Bhakti apa yang direncanakan akan tidak sia-sia,” ucapnya.

Selain itu Wabup Mahayastra juga meletakkan batu pertama pembangunan Balai Pesanekan di Pura Puseh, Desa Pakraman Penginyahan, Payangan. Politisi yang akrab disapa Agus Mahayastra ini berharap semoga apa yang direncanakan didasari manah tulus, dengan mengedepankan ajaran Hindu Tri Hita Karana tidak bertentangan dengan Tri Kaya Parisudha. “Bila hal itu diperhatikan dengan tuntunan Ida Sulinggih apa yang direncanakan akan berjalan baik,” katanya.

Baca juga:  Sangat Mengkhawatirkan, Pariwisata Bali Selama Pandemi

Menurut Kelihan Penginyahan, Gusti Made Punia proses pembangunan Balai Pesanekan diperkirakan menghabiskan biaya Rp 500 Juta yang telah dipersiapkan sejak dua tahun lalu. Dibangunnya balai Pesanekan di Pura Puseh menurut tokoh masyarakat Penginyahan itu lantaran kondisi bangunan sebelumnya sudah kurang representatif digunakan untuk berbagai kegiatan. (adv/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *