Wakil Bupati Gianyar membuka Nesa OSIS Cup XI. (BP/ist)
GIANYAR, BALIPOST.com – Wabup Gianyar Made Mahayastra mengajak generasi muda untuk menjunjung tinggi karya seni. Apalagi selama ini ketekunan dalam seni dan budaya sudah membuat Kabupaten Gianyar dalam sektor pariwisata. Hal ini disampaikan kepada ratusan siswa pada pembukaan Nesa OSIS Cup XI di aula SMAN 1 Ubud, Kamis (29/6).

Wakil Bupati Gianyar Made Mahayastra mengaku sangat kagum atas tingginya partisipasi remaja dalam ajang tersebut. Hal itu membuktikan, meskipun diterjang perkembangan zaman yang kian modern, generasi muda di Bali masih tetap menjunjung tinggi karya seni, dan menjadikannya sebuah pedoman dalam berkarya. “Di Ubud ini, seni budaya memang  tidak ada duanya,” ujar Wabup.

Baca juga:  Lerby Rindu Merumput Kembali

Secara khusus, Wabup juga menyinggung tentang kedatangan mantan presiden Amerika Barack Obama yang berlibur di Bali. Ubud, sebagai salah satu destinasinya, telah membuktikan diri sebagai daerah yang sangat aman untuk dikunjungi, bahkan, sebagaimana diketahui, presiden Amerika tentu memiliki banyak musuh yang mengancam keamanan jiwanya.

“Aktivitas Obama diliput seluruh dunia, menunjukkan sebegitu amannya desa tercinta kita, tidak ada pengamanan berlebihan, beliau terlihat nyaman berbaur dengan warga. Ini adalah citra yang sangat positif, dan promosi yang luar biasa bagi Ubud,” tutur Mahayastra.

Momen berharga tersebut, kata dia, mesti dijaga secara konsisten. Dengan peran sentral tokoh Puri Ubud dan tokoh masyarakat, ditunjang darah seni yang mengalir di setiap warganya, maka, Ubud dalam jangka waktu yang sangat panjang akan tetap menjadi salah satu destinasi terbaik di dunia untuk dikunjungi. ”Saya menaruh rasa hormat yang tinggi terhadap seluruh pihak yang konsisten menjaga seni budaya kita,” pungkasnya.

Baca juga:  Seribuan WN Asing Tercatat Kerja di Badung

Sementara Kepala SMAN 1 Ubud Made Gabra, mengatakan SMAN 1 Ubud (Nesa) yang kembali menggelar Nesa OSIS Cup ke XI, dengan melibatkan puluhan peserta dari kalangan remaja se-Provinsi Bali, dimana 2 jenis cabang lomba dipertunjukkan, diantaranya lomba tari condong tingkat SMP se-Kabupaten Gianyar, dan lomba tari jauk manis dan mekendang tunggal tingkat umum dari usia 13-18 tahun se-Bali. “Ajang ini sebagai sumbangsih kecil kami untuk menjaga seni dan budaya Bali,” ucapnya.

Baca juga:  Gempabumi Dirasakan di Karangasem

Dia mengatakan, Nesa sebagai sekolah yang terletak di tengah-tengah kampung turis Ubud tentu memiliki tanggung jawab besar dalam upaya mengangkat potensi-potensi generasi muda yang memiliki kreatifitas seni.

Gabra menuturkan, pihaknya terus berupaya mengembangkan bagaimana caranya agar Nesa dapat berperan, walau seujung kuku sekalipun, manakala mempertahankan kelestarian budaya dan kesenian di Bali. Sebab, menurutnya, Bali, khususnya Ubud, jika tanpa budaya dan seni yang kuat maka akan sulit bersaing dengan daerah-daerah lain yang kian maju potensi periwisatanya. “Event ini, kami ingin memberi ruang seluas-luasnya bagi calon seniman Bali di masa depan,” ucapnya. (adv)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *