Sejumlah Seniman Jepang yang tergabung dalam Sanggar Wyarihita, Jepang, membawakan tarian Sekar Jagat pada Pesta Kesenian Bali 2016. (BP/dok)
DENPASAR, BALIPOST.com – Reputasi Bali yang makin mendunia, membuat Pulau Dewata itu terus menjadi perhatian negara manapun. Tidak terkecuali di perhelatan Pesta Kesenian Bali (PKB) 2017 yang akan dilaksanakan 10 Juni hingga 8 Juli 2017, mendatang di Art Center, Denpasar.

Buktinya, perhelatan yang rencananya akan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo dan Menteri Pariwisata Arief Yahya itu dipastikan akan diikuti 5 negara. Yakni Jepang, Timor Leste, Tunisia dan India.

”Seperti tahun lalu Jepang juga akan ikut kembali, selain Jepang yang sudah mengkondirmasi bakal hadir adalah Timor Leste, Tunisia dan India,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali AA Yuniartha Putra, yang persiapannya setiap hari terus berkembang.

Kata Kadis yang biasa disapa Agung itu mengatakan, untuk Tunisia akan turun dengan rombongan Budaya Noujourn Ermasrah Korba Tunisia dan India dengan Indian Classical & Contemporary Dance Performance. Hal itu dipastikan oleh Consul General of India.

”Timor Leste belum menjelaskan akan menurunkan apa, namun Jepang sepertinya akan tampil lagi seperti tahun lalu, warga Jepang bukan menampilkan kebudayaan Jepang, namun mereka justru tampil dengan tarian Bali,” kata Agung.

Baca juga:  Selama FSBJ III, Penerapan Prokes Berjalan Baik

Agung bercerita, pada tahun lalu, beberapa warga Jepang mengikuti pementasan seni tari di acara PKB. Pementasan tarian di bawah naungan Sanggar Wira Kencana. ”Mereka (warga Jepang) sangat antusias, dan bersemangat, fokus dan konsisten. Ini menambah meriah PKB,” ujar Agung.

Selain akan diikuti perwakilan lima negara, perhelatan yang akan dilaksanakan selama satu bulan penuh itu juga akan diikuti daerah-daerah lain asal Indonesia. Diantaranya adalah, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, D.I. Yogyakarta dan Provinsi Aceh.

”Jadi saya pastikan akan meriah dan menarik, karena memang kami sudah menekankan kepada seluruh daerah di Bali maupun di luar Bali untuk menghadirkan pentas yang sangat unik dan menarik namun jangan sampai monoton,” ujar Agung.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Esthy Reko Astuti didampingi Kepala Bidang Wisata Budaya Asdep Segmen Pasar Personal Kemenpar Wawan Gunawan mengatakan, pihaknya memang akan fokus di perhelatan yang mengedepankan seni dan budaya daerah yang akan digelar satu bulan penuh tersebut.

Baca juga:  Indonesia Jadi Tuan Rumah Pertama Pameran Business Event ASEAN 2018

Kata Esthy, PKB juga biasa disebut dengan “Annual Bali Art Festival” itu selalu menjadi pusat perhatian masyarakat Bali sendiri. Perhelatan ini pertama kali dilangsungkan pada tahun 1979 sebagai warisan dari kepemimpinan Alm Ida Bagus Mantra.

Pada waktu itu, Bagus mantra menyatakan gelar PKB ini sebagai ajang kreativitas dan inovasi para pelaku seni di Bali. Pementasan berlangsung sangat serius, dan diikuti hampir semua daerah. Untuk bisa tampil di sini, semua mempersiapkan dengan sangat serius, berlatih berbulan-bulan.

Bahasanya pun masih menggunakan bahasa local Bali, sehingga tidak semua pengunjung memahami isinya. Tetapi kesenian Bali itu sangat komplet, ya isi ceritanya, gerak tari dan instrumentalianya.

Tahun 2017, PKB memasuki umur yang ke 39 dengan mengusung tema Ulun Danu.Wawan menambahkan, even ini juga dalam rangka memanjakan para Wisatawan Mancanegara (Wisman) atau Wisatawan Nusantara (Wisnus) yang sedang berlibur di Pulau seribu pura ini.

Baca juga:  Ulos Diusulkan Jadi Warisan Budaya Dunia Tak Benda

”Ini karena begitu besar makna acara ini buat rakyat Bali. Acaranya beragam dan bisa membuat wisatawan semakin nyaman di Bali dan semakin terpesona,” kata Wawan.

Dia menjelaskan bahwa PKB merupakan sebagai wadah penggalian, pelestarian dan pengembangan seni budaya, telah dirasakan memberikan kontribusi dan motivasi yang tinggi kepada masyarakat dalam mengapresiasi dan meningkatkan mutu seni budaya di Bali.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut positif keikutsertaan negara lain di perhelatab PKB 2017. ”Budaya itu bersifat universal, sehingga melalui perhelatan PKB ini diharapkan dapat mempererat hubungan dengan negara negara asing dan juga semakin memukau wisatawan mancanegara,” kata Menpar Arief Yahya.

Yang pasti, lanjut pria asal Banyuwangi itu, hadirnya peserta dari mancanegara itu akan membuat gengsi PKB semakin melejit. Dan itu juga akan mengundang seniman, komunitas seni dan visitor dari mancanegara untuk melihat langsung ke Pulau Dewata. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *